Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2017, 13:30 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Proses pencernaan makanan tak selamanya berjalan baik, hal itu ditandai dengan masih adanya sisa makanan utuh di tinja.  Ada beberapa kondisi yang menyebabkan hal itu bisa terjadi menurut dokter ahli sistem pencernaan.

Berikut ini lima penyebab masih ada makanan yang utuh saat BAB seperti dikutip dari Prevention.com.

1. Makanan sulit dicerna
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dipecah dengan bantuan bakteri. Namun, terkadang ada beberapa makanan yang sulit dipecah atau dicerna dalam tubuh. Contohnya, makanan tinggi serat seperti jagung, wortel, sereal, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Akibatnya, tidak semua nutrisi bisa diserap tubuh.

"Hampir semua makanan nabati mengandung karbohidrat kompleks yang tidak mudah diubah menjadi kalori oleh tubuh kita," ujar ahli gastroenterologi di NewYork-Presbyterian/Columbia University Medical Center, Daniel Freedburg.

2. Tidak mengunyah dengan baik
Mengunyah makanan sangat diperlukan untuk memudahkan pencernaan di dalam tubuh. Nah, jika sering mengunyah terburu-buru, kemungkinan banyak makanan yang masuk ke tubuh masih dalam bentuk utuh.

"Jika kita tidak mengunyah makanan secara menyeluruh, enzim pencernaan akan sulit bekerja pada makanan, sehingga masih utuh saat BAB," kata Sonya Angelone dari Akademi Nutrisi dan Diet.

3. Makanan dilapisi kulit yang keras
Beberapa kacang-kacangan dan biji-bijian memiliki lapisan kulit luar yang keras atau tebal. Hal ini akan menyulitkan proses pencernaan. Selain itu, lapisan kulit luar seperti jagung juga sulit dipecah oleh enzim karena mengandung selulosa.

Biasanya, bagian kulit luar jagung yang mengandung selulosa itulah yang kerap masih terlihat utuh dalam feses. Meski demikian, masih didapatkan nutrisi dari jagung tersebut.

4. Makanan terlalu cepat melewati saluran pencernaan
Umumnya dibutuhkan 24-72 jam bagi makanan untuk melewati saluran pencernaan. Namun, ada beberapa orang yang memiliki tingkat motilitas tinggi.

Tingkat motilitas adalah proses pencernaan makanan dalam tubuh, mulai dari masuk ke kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hingga dikeluarkan dari tubuh

Seorang gastroenterologis dari NewYork Suneeta Krishnareddy mengatakan, tingkat motilitas dipengaruhi oleh kesehatan otot kolon dan komposisi diet.

5. Masalah pencernaan
Masalah pencernaan tertentu seperti diare dan mengalami penurunan berat badan, juga bisa menyebabkan keluarnya makanan dalam bentuk utuh saat BAB.

Menurut Suneeta, diare dan penurunan berat badan bisa jadi tanda-tanda adanya masalah penyakit lain seperti Crohn. Makanan menjadi tidak tercerna dengan baik. Jika mengalami masalah ini, sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com