Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Baru Tingkatkan Harapan Hidup Pasien Kanker Stadium Lanjut

Kompas.com - 15/03/2017, 15:30 WIB

KOMPAS.com - Inovasi dalam pengobatan kanker terus mengalami kemajuan dan memberi harapan hidup lebih besar bagi pasien, termasuk pada kanker payudara stadium lanjut.

Terapi terbaru kanker payudara adalah kombinasi antara obat kemoterapi docetaxel, obat terapi target pada pasien dengan HER2 positif, serta obat terbaru Pertuzumab.

Menurut Prof.Dr.Arry Haryanto SpPD-KHOM, pengobatan kanker ditentukan berdasarkan sifat dan tipe sel kankernya. Untuk mengetahuinya diperlukan pemeriksaan imunohistokimia.

"Sub tipe kanker payudara bermacam-macam dan ini akan menentukan jenis pengobatan serta perjalanan penyakitnya," kata Arry dalam acara media diskusi mengenai kanker di Jakarta (15/3/2017).

Salah satu jenis kanker payudara adalah HER2 (Human Epidermal Reseptor) positif, di mana reseptor ini ditemukan dalam jumlah sangat banyak pada permukaan sel-sel tumor.

"Pasien dengan status HER2 positif memiliki perjalanan penyakit yang buruk. Kankernya cepat tumbuh dan pembuluh darahnya juga bertambah dengan cepat sehingga penyebaran kanker lebih mudah," papar dokter yang menjadi Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia ini.

Obat-obatan untuk menghambat HER2 pada penderita kanker payudara memberikan hasil positif dalam pengobatan. Namun, setelah setahun obat ini bisa menyebabkan resisten dan kekambuhan.

Saat ini telah dikembangkan obat terbaru Pertuzumab yang bisa menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Cara kerja obat ini melengkapi obat trastuzumab, di mana kedua obat ini membidik bagian yang berbeda dari reseptor HER2.

Dalam penelitian kombinasi ketiga obat itu mampu meningkatkan harapan hidup sampai 56,5 bulan atau nyari tiga kali lipat median pasien yang mendapatkan kemoterapi saja.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com