Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2017, 15:15 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber TODAY

KOMPAS.com - Teh pelangsing atau teh detoks menjanjikan perut yang lebih rata dalam kurun waktu relatif singkat. Namun, apakah teh tersebut benar-benar melangsingkan?

Teh pelangsing umumnya menjanjikan perut lebuh rata dalam hitungan 7 sampai 28 hari. Rutin mengonsumsinya memang bisa membuat perut terasa lebih langsing, tapi ternyata tidak benar-benar melangsingkan.

Beberapa teh pelangsing mengandung obat alami yang berasal dari daun tanaman Senna, yang digunakan secara “terselubung” sebagai pencahar alami.

Teh pelangsing dengan metode “pencahar” ini akan mendetoksifikasi usus besar dan hati. Sehingga pengguna kemudian akan kehilangan sensasi kembung di perut, usus bersih lebih cepat, membuat perut kosong lebih lama, dan akhirnya perut terasa lebih rata.

Sayangnya, sebagian besar yang diusir oleh obat pencahar dari perut Anda tidak hanya pizza dan es krim, tapi juga serat dan mineral elektrolit yang dapat membantu kinerja tubuh.

Jadi, secara sederhana bisa disimpulkan, teh pelangsing akan membuat perut Anda terlihat lebih ramping karena mengosongkan perut, bukan membakar lemak yang menumpuk di perut.

Meski dalam label dikatakan pencahar alami, namun kebanyakan dokter menyarankan untuk tidak mengonsumsi minuman dengan pencahar lebih dari 28 minggu.

Zat tersebut memiliki efek samping merusak keseimbangan elektrolit dan mineral, kerusakan otot dan hati.

Sehingga, konsumsi teh pelangsing dengan pencahar dalam jangka panjang dapat membuat tubuh Anda tidak dapat bekerja dengan sendirinya lagi, menciptakan ketergantungan lebih lanjut untuk obat pencahar, bahkan biasanya membutuhkan dosis yang lebih besar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber TODAY
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com