KOMPAS.com -- Kolektor dan pengusaha batik ternama Indonesia, Hartono Sumarsono, baru saja meluncurkan buku keempatnya yang berjudul Batik Betawi.
Ditemui di acara peluncuran buku tersebut yang diadakan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu kemarin (5/4/2017), Hartono menjelaskan alasannya menghabiskan enam bulan untuk membuat buku tersebut.
“Tujuan utama untuk membukukan batik (betawi) adalah karena motif-motif zaman dulu yang entah 50, 100 tahun yang lalu itu bagus-bagus sekali. Makanya saya bukukan supaya generasi yang akan datang masih bisa melihat bahwa ada batik-batik seperti itu,” ucapnya.
Namun, lebih dari sekadar untuk menurunkan pengetahuannya, buku ini ternyata juga menjadi cara Hartono untuk bernostalgia kembali ke jalan Karet masa lalu ketika masih berupa jalan kecil dan belum ada gedung-gedung pencakar langit.
“Soalnya sekarang saja banyak gedung-gedung tinggi dan orang hampir tidak lagi mengenal bahwa jalan Karet itu dulunya sentra batik,” katanya.
Dia melanjutkan, karena saya tinggal di Karet jadi itu (buku Batik Betawi) untuk kenang-kenanganlah bahwa Karet itu sentra batik.