Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2017, 21:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian besar pria, kebotakan rambut bisa menjadi bencana penampilan. Sayangnya, peneliti dari University of Edinburgh di Inggris Raya mendapati, hampir dua-pertiga pria akan mulai mengalami penipisan rambut pada usia 35 tahun.

Dan pada usia 70 tahun, sekitar 60% pria akan alami kebotakan disertai warna rambut abu-abu.

Peneliti asal Inggris tersebut mendirikan sebuah studi genetika untuk mengetahui apakah kemungkinan kerontokan rambut yang parah (yang mengarah pada kebotakan) bisa diprediksi.

Mereka melihat info kesehatan dan data genom dari 52.000 pria. Berikutnya, mereka meneliti 287 daerah genetik yang terkait dengan struktur rambut dan pertumbuhan, dan kemudian mencoba membuat formula yang bisa memprediksi kemungkinan seseorang mengembangkan pola kebotakan pada pria.

Para peneliti menemukan bahwa pria umumnya mulai mengalami penipisan rambut di usia 35 tahun. Walau begitu, penyebab yang umumnya tak bisa dihindari ialah kebotakan akibat genetika.

"Banyak sinyal genetika yang mengindikasikan pola kebotakan pria berasal dari kromosom X,” kata peneliti.

Walau begitu, peneliti mengungkapkan bahwa mereka masih jauh dalam membuat prediksi yang akurat tentang pola kebotakan rambut pria.

Hanya saja, menurut peneliti utama Riccardo Marioni, Ph.D., hasil studi ini membawa kita satu langkah lebih dekat. Semakin membuka jalan untuk mendalami tentang genetika penyebab kebotakan rambut pria.

Berita baiknya, penelitian ini bisa menjadi lampu kuning bagi para pria untuk mulai melakukan perawatan rambut di usia 35 tahun, seperti menggunakan produk untuk mencegah rambut rontok, produk yang dapat meningkatkan kekuatan akar rambut, maupun menambah kesuburan rambut. Termasuk konsumsi makanan berprotein untuk semakin meningkatkan kesehatan rambut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com