Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2017, 07:14 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung merupakan penyakit yang sering datang mendadak. Padahal, perjalanan penyakit jantung biasanya berlangsung lama sebelum muncul gejala.

Gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan riwayat keluarga, adalah faktor risiko yang dapat memicu penyakit jantung.

Untuk mendeteksi dini penyakit jantung, ketahui apa saja tes kesehatan yang tersedia dan memberikan hasil yang akurat. Dengan mengetahui ada tidaknya gangguan pada jantung, kita bisa melakukan perubahan gaya hidup dan juga pengobatan yang diperlukan.

1. Elektrokardiogram (EKG)
Ini termasuk dalam pemeriksaan standar untuk mengukur aktivitas elektrik otot jantung. Pemeriksaan EKG berlangsung cepat dan tidak menimbulkan sakit. Para ahli menganggap EKG adalah cara efektif untuk menilai kondisi jantung.

"EKG adalah pemeriksaan dasar untuk pasien atau seseorang yang menunjukkan gejala penyakit jantung. Orang yang punya faktor risiko penyakit jantung perlu melakukan tes ini paling tidak setahun sekali," kata Andrew M.Freeman, direktur pencegahan penyakit kardiovaskular di American College of Cardiology's.

2. Pemindaian kalsium
Bila dokter mencurigai Anda menderita penyakit jantung, biasanya ia akan meminta pemeriksaan lanjutan dengan pemindaian kalsium.

Pemindaian CT dengan radiasi rendah ini bisa mengungkapkan jumlah kalsium yang terbentuk di pembuluh darah sehingga bisa dinilai seberapa parah penyempitannya.

"Secara umum, kadar kalsium yang rendah berarti kondisi kesehatan yang baik. Orang dengan kolesterol tinggi, tekanan darah, atau riwayat keluarga sakit jantung, perlu melakukan pemeriksaan ini," kata Freeman.

3. Tes CRP
Salah satu jenis tes darah untuk mendeteksi kelainan jantung adalah protein c-reaktif (CRP). Kadar CRP akan meningkat seiring dengan adanya peradangan di tubuh.

Walau peradangan tidak secara langsung menyebabkan penyakit jantung, tetapi tes CRP bisa mengindikasikan apakah seseorang perlu mengonsumsi obat pencegahan sakit jantung.

4. Tes darah NT-proBNP
BNP atau brain natriuretic peptide adalah hormon yang dilepaskan otak dan jantung untuk merespon stres jantung dan pembuluh darah. Tes darah untuk mengukur kadar BNP disebut dengan tes NT-proBNP.

Kadar BNP yang tinggi adalah peringatan berbahaya bahwa otot jantung mulai kaku dan tidak rileks seperti seharusnya. Kondisi itu bisa disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik.

5. Tes darah Troponin T
Tes darah yang memiliki sensitivitas tinggi dalam mengukur kadar protein adalah troponin T. Zat kimia ini akan dilepaskan saat jantung menghadapi stres berat atau mulai rusak.

Tes troponin pada umumnya hanya bisa melihat jumlah protein jika kadarnya banyak, misalnya aktivitas berat bagi jantung seperti lari maraton atau serangan jantung. Namun, pada versi tes yang baru kadar troponin yang rendah pun bisa dideteksi.

Tes darah ini memang belum banyak digunakan karena efektivitasnya masih diuji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com