Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2017, 00:37 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Seks merupakan unsur dalam hubungan cinta yang menguatkan keharmonisan dan kelanggengan. Namun, tahukah Anda ada beberapa penemuan ilmiah soal seks ternyata merupakan hal yang tidak kita sangka sebelumnya. Berikut uraiannya:

Kolesterol tinggi menghambat seks

Penurunan kolesterol meningkatkan kinerja seksual. Mungkin terdengar konyol bahwa kolesterol berpengaruh pada performa seks. Tapi kolestrol tinggi bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rutgers University, mereka yang mengonsumsi obat penurun kolesterol lebih bisa menikmatik seks ketimbang yang tidak. Hal ini hanya berlaku untuk Anda yang memiliki masalah kolestrol tinggi.

Jangan lupakan pelukan

University of Toronto menyimpulkan mereka yang tidak berpelukan usai berhubungan seks tidak bisa memuaskan pasangan dengan maksimal. Wanita senang dengan ritual bermesraan sebelum dan sesudah seks.

Kebahagiaan wanita berujung pada kepuasan seks yang optimal. Kondisi ini berkaitan dengan pelepasan oksitosin pada tubuh ketika pasangan saling bermanjaan dan bermesraan usai beraktivitas seksual.

Seks tidak jorok saat kita bergairah

Beberapa orang menganggap seks sebagai aktivitas yang jorok, tidak higienis, dan sebagainya. Namun saat kita bergairah atau terangsang, maka semua hal yang dianggap jorok itu hilang. Seks tidak lagi menjijikkan selama kita menikmatinya.

Aktivitas seksualJupiterimages Aktivitas seksual
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Groningen, Belanda, saat sekelompok perempuan diminta untuk nonton film erotis, pertandingan olahraga, dan video netral tentang kereta api, lalu melakukan aktivitas yang tidak menyenangkan (misalnya minum dari gelas yang ada lalatnya), maka ditemukan bahwa mereka yang baru saja nonton film erotis menganggap tindakan minum itu tidak terlalu menjijikkan dibanding mereka yang nonton film berbeda.

Pikiran menentukan jumlah pasangan seksual

Beberapa orang memang beruntung karena memiliki lebih banyak kegiatan seksual dalam hidupnya. Kondisi ini tak berarti Anda pecandu seks. Menurut University of California di AS, getaran di otak manusia mempengaruhi banyaknya pasangan dan aktivitas seksual yang mereka dapatkan.

Para peneliti sampai pada kesimpulan ini setelah mereka memindai otak para relawan yang diminta melihat gambar-gambar soal seks dan kemudian diminta bercerita tentang kehidupan seksual mereka. Ternyata relawan yang otaknya paling aktif saat melihat gambar erotis adalah orang yang memiliki pasangan seksual lebih banyak.

Seks membakar kalori lebih banyak

Hal ini sudah sering disampaikan dalam berbagai tulisan dan perbincangan, namun orang tidak pernah tahu berapa tepatnya kalori yang dibakar dalam kegiatan seksual. Menurut study yang dilakukan peneliti dari Universitas Quebec, berkeringat di ranjang selama satu jam bisa membakar kalori setara dengan 30 menit berlari.

Menurut penelitian itu, pria rata-rata membakar 4,2 kalori per menit selama aktivitas seksual, sedangkan wanita 3,1 kalori. Secara keseluruhan, pria dan wanita membakar sekitar 101 dan 69 kalori setiap kali bercinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com