Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2017, 17:10 WIB

Oleh Wisnu Dewabrata & Fransisca Romana

Awalnya Yuni Venkatraman sangat kebingungan tak lama setelah melahirkan dua bayi kembarnya. Pasalnya, setidaknya setiap sepekan sekali dia harus membeli persediaan susu formula tambahan dan popok sekali pakai. Padahal, dengan hanya ada seorang asisten rumah tangga di rumah, dia jelas kesulitan untuk pergi keluar berbelanja.

Jelas tak mungkin membawa kedua bayinya yang masih sangat kecil keluar berbelanja, apalagi sampai bermacet-macetan. Sementara meninggalkan mereka hanya dengan pengawasan seorang asisten rumah tangga jelas bukan opsi yang bijak. Beruntung, salah seorang teman datang berkunjung dan memberikan saran agar mencoba aplikasi daring belanja kebutuhan sehari-hari.

"Kebetulan dia menyarankan saya coba unggah aplikasi Happy Fresh. Saya coba dan akhirnya sampai sekarang setiap kali ada keperluan, entah itu susu atau diapers (popok sekali pakai-red) atau kebutuhan lain saya pilih pakai jasa Happy Fresh," ujar Yuni, salah satu pelanggan.

Alasan kurang lebih sama juga disuarakan Neni Suherni, seorang karyawan swasta di Jakarta, yang juga pengusaha kue. Neni sudah lama memanfaatkan jasa belanja dan antardaring, Go- mart, terutama untuk berbelanja bahan-bahan kue selain kebutuhan sehari-harinya.

"Tinggal pesan, barang langsung diantar ke rumah. Setelah itu tinggal bayar sesuai nominal belanja. Enggak perlu keluar rumah, kepanasan, apalagi kena macet. Tak hanya kebutuhan belanja bahan kue, saya juga beli sedikit barang lewat Go-mart kalau sedang malas keluar rumah, seperti camilan atau kertas tisu," ujar Nani.

Pionir belanja daring

Kepala Pemasaran dan Kerja Sama Happy Fresh Maria Hermina mengklaim perusahaannya sebagai pionir bisnis jasa pelayanan belanja dan pengantaran bahan makanan dan barang kebutuhan sehari-hari berbasis aplikasi daring di Indonesia. Mereka meluncurkan secara resmi Happy Fresh pada 23 Maret 2015 setelah membuka bisnis yang sama di Malaysia terlebih dahulu.

"Dari riset kami temukan orang menghabiskan rata-rata empat jam untuk belanja secara langsung (offline). Hal itu karena mereka harus keluar rumah, terkena macet, dan bahkan kesulitan mencari tempat parkir. Melelahkan. Sementara dengan aplikasi kami, barang belanjaan bisa diantar satu jam setelah mereka pilih secara online. Dengan begitu konsumen kami bisa lebih punya banyak waktu berkualitas untuk digunakan buat keperluan lain, seperti berkumpul bersama keluarga," ujar Maria.

Hingga saat ini, Happy Fresh telah bermitra dengan banyak jaringan supermarket besar serta hadir dan beroperasi di banyak wilayah di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, serta Bandung dan Surabaya.

Cara menggunakan aplikasi jasa berbelanja groceries daring ini pun sangat mudah. Setelah item-item belanja dipilih, pembeli lalu menentukan lokasi pengantaran dan cara pembayaran, baik dengan kartu kredit maupun bayar langsung (COD).

Setelah itu petugas pembelanja pribadi (personal shopper), yang stand by di toko-toko partner dan telah dilatih khusus, mulai mencari barang-barang dalam daftar tadi. Setelah itu barang diserahkan untuk diantar oleh petugas kurir (riders) Happy Fresh.

Saat ini Happy Fresh punya sekitar 200 personal shoppers dan riders untuk melayani pelanggan di kawasan Jadetabek. Masing- masing bisa melayani lima hingga 10 pesanan per hari. Maria menambahkan, untuk kawasan Jadetabek, Bandung, dan Surabaya, total belanja atau order per hari bisa mencapai 500-an, dengan rata-rata nilai pembelian per pelanggan per belanja (average basket size) besarnya mencapai Rp 350.000.

Peluang besar

Besarnya peluang dan potensi pasar usaha jasa pelayanan berbelanja seperti itu juga dilihat sejumlah perusahaan sejenis, termasuk Kesupermarket.com dan Go-mart. Menurut Manajer Umum Kesupermarket.com Martin Setiadarma, usaha jasa layanan pihaknya selama ini hanya melayani dan berada di satu jaringan perusahaan sama, Farmers Market dan Ranch Market.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com