KOMPAS.com - Bayangkan tangan Anda memegang sepotong batuan yang berasal dari Mars atau bulan. Batuan unik dan langka yang telah melewati puluhan tahun cahaya ini dilelang di rumah lelang Christie, New York.
Rumah lelang Christie akan melakukan lelang online bertajuk "Deep Impact: Martin, Lunar and Other Rare Meteorites" pada tanggal 3-10 Mei 2017. Harga yang ditawarkan untuk batuan itu mulai dari Rp 13 juta sampai belasan miliar rupiah.
Bebatuan itu ada yang ukurannya kecil, seukuran buah pir tapi ada juga yang sebesar jendela kecil. Beberapa batu berasal dari Mars, sebagian lagi dari bulan. Ada yang disajikan dengan bentuk irisan yang memperlihatkan kristal peridot dan olivine.
"Tiap kali seseorang untuk pertama kalinya memegang karya abstrak dari luar angkasa yang terbuat besi, usia batuan ini sebenarnya setua waktu itu sendiri. Ini momen yang langka dan menyentuh," kata James Hyslop, spesialis dari rumah lelang Christie.
Metorit adalah batuan sisa ketika komet, asteroid atau meteoroid bertahan saat melewati atmosfer bumi.
Hyslop menjelaskan, ada tiga hal yang membuat para kolektor memburu batuan meteorit. "Pertama adalah kelangkaannya, kedua kecantikan batu ini sendiri, dan ketiga adalah teka-teki filosofis di balik batuan ini. Batuan ini tidak datang dari bumi, tapi karya seni luar angkasa," ujarnya.
"Batu yang bagus sulit ditemukan dan biasanya berasal dari koleksi pribadi," katanya.
Untuk bisa ditawarkan dalam rumah lelang Christie, meteorit harus memiliki "empat S", yakni ukuran (size), bentuk (shape), ilmiah (science) dan cerita (story).
Secara umum, makin besar ukurannya makin tinggi harganya. Tetapi menurut Hyslop yang paling krusial adalah bentuknya yang unik.
"Sebagian meteorit adalah objek yang indah apa adanya. Saya sudah membandingkannya dengan bentuk abstrak karya seniman modern, tapi tak ada yang bisa menandinginya," katanya.
Selain kelangkaannya, yang membuat spesimen dari bulan dan Mars ini dihargai mahal adalah sisi saintifiknya. Misalnya saja sebuah spesimen yang ditemukan di Meksiko, merupakan meteroit yang terdiri dari chondrite berkarbonasi.
"Itu adalah material tertua yang bisa kita pegang dan sentuk. Usianya 4,56 miliar tahun. Benda ini sudah setua waktu itu sendiri," katanya.