Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2017, 20:46 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pola asuh dengan kekerasan bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan dampak paling terlihat adalah anak memiliki pemahaman tentang radikalisme.

Menurut dia, radikalisme dibangun atas dasar kekerasan. "Artinya dia hidup merasakan, tinggal bersama-sama dengan situasi serba keras itu," kata Arist kepada Kompas Lifestyle di Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2017).

Anak perlahan menginternalisasi kekerasan dalam pikiran dan memunculkan sikap radikal. Sehingga lama kelamaan ia menganggap kekerasan adalah cara menyelesaikan persoalan. Situasi itu kerap disebut sebagai pendidikan kekerasan.

"Artinya, kekerasan itu menjadi inspirasi, sehingga dia menyelesaikan masalah dengan kekerasan," kata Arist.

Arist memastikan cara menanam nilai kebaikan dengan kekerasan adalah sikap salah meski maksudnya baik. Pendidikan semacam itu akan berdampak negatif. "Jadi (anak akan beranggapan) dengan menghakimi orang itu selesaikan masalah," kata dia.

Baca: Ayah, Jangan Lakukan 5 Hal Ini pada Anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com