Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Kala Anda Berlaku Kasar pada Pramusaji di Restoran?

Kompas.com - 22/05/2017, 17:44 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber Inc.com

KOMPAS.com – Otak manusia terprogram untuk menilai atau “menghakimi” perilaku orang lain terhadap sesamanya.

Mekanisme otak tersebut berfungsi untuk pertahanan diri manusia dalam beradapatasi di lingkungan sekitar.

Anda tak bisa memungkiri bahwa kadang kala sulit untuk bertemu dengan orang baru tanpa otak ikut mengevaluasi dan menerjemahkan karakter orang lain lewat perilaku yang terlihat oleh mata Anda.

Studi di University of Kansas bahkan menyimpulkan bahwa manusia sangat cepat dan cerdas dalam menilai orang lain lewat perilaku terhadap hal-hal kecil.

Travis Bradberry, penulis buku Emotional Intelligence 2.0, menjelaskan, jika Anda ingin menciptakan kesan baik pada lawan bicara Anda, maka perlakukan orang-orang di sekitar Anda dengan baik.

Namun, apabila pada dasarnya Anda memiliki karakter kasar dan tidak sopan, maka hal itu pun akan terlihat lewat gerak tubuh dan ekspresi yang dipaksakan saat berbuat kebaikan.

Bradberry mengungkapkan salah satu cara menilai karakter orang lain termudah adalah melihat bagaimana dia memperlakukan pramusaji di restoran.

Perilaku seseorang terhadap seseorang yang berada di level dasar sebuah kerangka manajemen, kata Bradberry, menjadi obyek penilaian umum terhadap kualitas diri orang tersebut.

Menurut dia, kebanyakan orang menjadi lebih sopan dan bertutur lembut pada orang lain ketika mereka membutuhkan orang tersebut.

Makan siang formal atau lunch business bisa menjadi tidak nyaman karena Anda harus tahu bahwa setiap orang yang berada satu meja dengan Anda saling menilai karakter masing-masing.

Caranya, lewat bagaimana mereka berkomunikasi dan memperlakukan pramusaji yang melayani jamuan tersebut.

Jadi, pastikanlah untuk terbiasa berbuat baik pada orang lain meskipun tidak ada orang yang menilai atau memerhatikan Anda. Sebab, percayalah kebaikan tidak akan berbalik merugikan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Inc.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com