Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2017, 20:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orang mungkin pernah mengalami sindrom lagu yang "menempel lama di kepala". Biasanya itu adalah lagu yang sedang populer dan sering diputar di radio atau televisi. Lagu itu pun akan terngiang-ngiang terus.

Hampir 90 persen orang pernah mengalami hal tersebut, bahkan ada yang cukup sering. Terus menerut mengingat satu lagu sebenarnya normal terjadi, terutama ketika otak kita sedang tidak sibuk, misalnya saat sedang mandi, jalan kaki, atau melakukan pekerjaan rumah.

Para ahli dari Universitas Durham menyebutkan bahwa beberapa lagu memang akan lebih lama diingat karena konten melodinya.

"Lagu yang musiknya menempel lama di kepala kita biasanya memiliki tempo yang cepat dengan bentuk melodi yang umum serta interval tidak biasa. Contohnya seperti musik awal di lagu Smoke On The Water milik Deep Purple atau refrain lagu Bad Romance milik Lady Gaga," kata Dr.Kelly Jakubowski, peneliti.

Dalam penelitian yang dilakukan Jakubowski dan timnya, terungkap ada tiga karakter khas yang membuat sebuah lagu menempel lama, yakni tempo, bentuk melodi, dan juga interval unik.

Penelitian itu dilakukan dengan melakukan survei terhadap 3000 orang mengenai lagu yang paling sering diingat.

Dalam hal tempo atau kecepatan, lagu yang paling sering menempel di kepala adalah yang tempo cepat dan lebih upbeat. Lagu yang struktur intervalnya tidak biasa.

Lagu-lagu yang sering dipakai untuk menemani olahraga sering membuat kita akan terus terngiang-ngiang.

Lagu dengan kontur melodi tertentu, terutama strukturnya sederhana, namun memiliki pola ritme juga sulit dihilangkan dari ingatan. Melodi yang mudah diingat juga membuat sebuah lagu menempel lama di kepala.

Lantas, bagaimana cara menyingkirkan lagu itu dari kepala? Menurut salah satu penelitian, cara paling mudah adalah mengunyah permen karet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com