Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2017, 07:13 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Dunia kedokteran estetika menawarkan beragam pilihan untuk melawan tanda-tanda penuaan kulit. Saat ini yang sedang booming adalah tanam benang dan suntik filler.

Kedua prosedur tersebut termasuk dalam tindakan non-invasif (tanpa operasi). Prosedur seperti tanam benang dan suntik filler sangat populer karena bisa dilakukan di ruang klinik dokter dan hasilnya tidak permanen seperti halnya bedah plastik.

Meski sama-sama bertujuan untuk memperbaiki tampilan kulit yang mulai kendur, namun tanam benang (thread lift) dan suntik filler berbeda.

Dijelaskan oleh Dr.Wolfgang Redka-Swoboda, Direktur Medis dari Teoxane Laboratory, perusahaan medis pembuat filler, suntikan filler bekerja untuk memberikan volume pada bagian wajah yang kadar kolagennya berkurang seiring usia.

"Sementara itu tanam benang akan mengencangkan dan menaikkan kulit yang kendur dengan cara mengembalikan lemak pipi ke posisinya semula," kata Redka-Swoboda dalam acara temu media di Jakarta beberapa waktu lalu.

Tanam benang dilakukan dengan menanamkan benang ke dalam jaringan di sekitar kulit. Benang biasanya terbuat dari polypropilene. Sedangkan filler dilakukan dengan memasukkan asam hialuronat ke jaringan kulit melalui suntikan.

"Filler bisa diumpakan seperti implan, sedangkan tanam benang seperti efek push-up bra pada payudara," ujarnya.

Ia menambahkan, suntik filler tidak bisa memberi efek mendorong bagian kulit ke atas, hanya memberi volume.

"Namun suntik filler bisa memberi sedikit efek mendorong naik kulit kendur. Tapi, tindakan ini bisa dikombinasikan dengan tanam benang atau suntik botox, tergantung pada kebutuhan," paparnya.

Selain mengangkat kembali wajah yang mulai kendur, tanam benang dan suntik filler juga bisa membantu meniruskan pipi, mengurangi kerut, memancungkan hidung, hingga menyamarkan kerutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com