Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Ayah Lebih Kurang Tidur di Minggu Pertama Kelahiran Bayi

Kompas.com - 03/06/2017, 05:55 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber Babble

KOMPAS.com – Kaum ibu kekurangan tidur untuk mengurus bayi yang baru lahir sudah menjadi kenyataan umum yang selalu terjadi di setiap keluarga.

Namun, sebuah laporan dari National Public Radio (NPR) justru merilis hasil studi yang menginformasikan fakta mengejutkan.

Studi tersebut menyebutkan bahwa orangtua yang paling kekurangan tidur saat minggu pertama setelah bayi lahir adalah ayah.

Para ibu kemungkinan besar keberatan dengan hasil tersebut. Sebab, memang tidak bisa dimungkiri bahwa limpahan waktu ibu pada anak dan keluarga lebih besar ketimbang ayah.

Sebelum para ibu protes, maka sebaiknya coba simak data dan informasi yang dirilis oleh hasil studi tersebut.

NPR melibatkan kajian mendalam dari buku The Informed Parent karya Tara Haelle dan Emily Willingham, Ph.D.

Buku tersebut diklaim memiliki dukungan penelitian ilmiah mengenai tumbuh kembang dan pola asuh anak pada empat tahun pertama.

“Studi yang dihelat pada tahun 2013 terhadap 21 pasangan ayah ibu menemukan bahwa ayah mengalami kurang tidur lebih banyak ketimbang ibu,” ujar Haelle dan Willingham.

Mereka menuliskan bahwa ayah mengalami fase mengatuk lebih banyak dalam keseharian pada minggu awal kelahiran anak.

“Studi mengungkapkan bahwa meskipun ibu lebih banyak waktu tidur, tetapi waktu tidur ibu lebih sering terganggu karena harus menyusui bayi,” imbuhnya.

Kedua penulis tersebut menjelaskan bahwa meski waktu tidur ibu sering terganggu, tetapi ibu bisa leluasa menggantinya dengan tidur di siang hari bersamaan dengan waktu tidur bayi.

Namun, ayah tidak memiliki kesempatan serupa dengan ibu.

Pasalnya, kebanyakan perusahaan tidak memberlakukan cuti ayah sehingga para ayah tidak mempunyai kesempatan mengganti waktu tidur yang kurang.

Selain itu, periset yang bekerjasama dengan penulisan buku tersebut di atas mengatakan, kebanyakan studi hanya mempelajari perilaku ibu usai melahirkan, tetapi tidak melibatkan pihak ayah.

Alhasil, jarang sekali studi yang mengevaluasi pengaruh kelahiran anak pada perilaku dan aktivitas ayah.

Para peneliti mengingatkan agar suami istri harus bisa saling peka pada kebutuhan masing-masing usai kelahiran bayi terutama di enam bulan pertama.

“Wanita tidak berpikir bahwa pria pun juga mengalami kurang tidur mengurus bayi, tetapi pria juga kurang sensitif pada perasaan wanita setelah proses melahirkan dan kewajiban mengurus anak,” jelas Haelle.

Kemudian, dia pun mengingatkan bahwa keberhasilan orangtua dalam mengasuh anak adalah komunikasi dua arah untuk mengelola stres yang biasa terjadi usai kehadiran bayi di tengah-tengah keluarga kecil Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Babble
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com