Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebaiknya, Atlet Basket Jangan Main Media Sosial hingga Tengah Malam

Kompas.com - 06/06/2017, 06:15 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com – Sebuah studi terbaru menunjukkan data awal yang memperlihatkan bahwa pemain NBA (The National Basketball Association) yang bermain Twitter pada pukul 11 malam hingga tujuh pagi memiliki statistik yang buruk.

Studi dari Stony Brook University menunjukkan pemain NBA mencetak skor satu poin lebih sedikit dalam permainan ketika mereka masih bermain Twitter pada tengah malam hingga pagi hari.

Selain itu, akurasi tembakan juga turun sampai dengan rata-rata 1,7 poin saat sedang bertanding.

Akibat lain dari bermain Twitter sampai pagi hari ini juga memengaruhi jumlah shooting, rebounds, steals, dan blok.

“Aktivitas bermain Twitter mulai dari tengah malam hingga pagi hari menyebabkan atlet terlambat saat pertandingan. Kami menafsirkan bahwa kebiasaan kurang tidur memengaruhi kualitas permainan atlet secara signifikan,” ujar Jason J. Jones, PhD., seorang asisten profesor sosiologi di Stony Brook University.

Studi eksperimental ini juga menujukkan dampak kurang tidur terhadap performa atlet basket.

“Kami menggunakan data yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil nyata pada kualitas permainan atlet basket,” imbuhnya.

Selain itu, studi juga memperlihatkan bahwa bermain Twitter hingga larut malam membuat atlet dua menit lebih cepat lelah ketika bertanding.

“Temuan kami relevan di luar sekadar penelitian sains olahraga,” ujar Lauren Hale, rekan penulis studi dan profesor jurusan Keluarga, Populasi, dan Pengobatan Pencegahan dalam Program Kesehatan, di Stony Brook University.

Dia menambahkan bahwa hasil penemuan ini menunjukan fenomena yang lebih luas, sekaligus menegaskan bahwa tidur nyenyak sangat memengaruhi performa kerja.


Tim peneliti yang dipimpin oleh Jones dan Hale ini menggabungkan dua sumber data publik untuk penelitian tersebut, menganalisis aktivitas akun Twitter dari 112 pemain NBA yang telah diverifikasi serta statistik bola basket dari Yahoo Sports.

Data tersebut  mencakup lebih dari 30.000 tweet yang dikumpulkan selama tujuh  musim basket dari tahun 2009 sampai 2016.

Namun,  mengurangi potensi efek kinerja dari perubahan zona waktu, kedua peneliti mengungkapkan bahwa hasil studi  hanya berlaku pada pertandingan dalam zona waktu yang sama dengan tempat tinggal atlet.


"Twitter saat ini merupakan sumber yang belum dimanfaatkan untuk data perilaku larut malam yang bisa dijadikan proxy karena tidak tidur," jelas Jones.

 "Kami berharap ini akan mendorong studi lebih lanjut untuk memanfaatkan perilaku online yang untuk mempelajari efek kurang tidur pada kinerja dunia nyata,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com