Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Kaya Merasa Lebih Berkuasa dalam Hubungan Asmara

Kompas.com - 15/06/2017, 04:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber Moneyish

Orang-orang muda menganggap, memiliki uang banyak berarti menjadi pihak yang punya kuasa lebih besar dalam sebuah hubungan.

Menurut sebuah survei dari U.S Trust, dua dari tiga generasi milenial (usia 21-36 tahun) kaya setuju dengan pernyataan "Siapa yang memiliki uang, punya pengaruh besar dalam hubungan". 

Bila dibandingkan dengan generasi X (berusia di atas 36 tahun), hanya 37 persen yang menganggap uang memegang peranan dalam sebuah hubungan, dan 29 persen dari generasi Baby Boomers (usia di atas 55 tahun).

Psikolog dan penulis buku Elizabeth Lombardo, mengatakan pola pikir generasi milenial tersebut didorong oleh tujuan dan sangat termotivasi oleh uang

Generasi milenial sering menonton acara televisi seperti keluarga Kardashian yang punya pengaruh besar karena kekayaan yang berlimpah. Hal ini memengaruhi mereka untuk fokus pada kekayaan dan kekuatan.

“Sehingga dalam sebuah hubungan, individu yang jadi pencari nafkah utama punya pengaruh paling besar dalam menentukan keputusan, ” kata Lombardo seperti dikutip dari Moneyish.

Kaya atau tidak, banyak kaum milenial mengatakan dinamika kekuasaan akibat perbedaan pendapatan dengan pasangan merupakan hal yang nyata.

Tara Gentile (34), yang memiliki bisnis aplikasi rumahan untuk mendukung suaminya yang menjadi bapak rumah tangga merasakan hal serupa. “Pengalaman saya, memang ada dinamika kekuatan yang harus dikelola, terutama sebagai perempuan pencari nafkah utama,” kata dia.

Dalam kasus dia, terkadang suaminya merasa tidak memiliki cukup kekuatan untuk mengambil keputusan di dalam rumah tangga.

Gentile mengatakan hubungan mereka tetap langgeng karena saling membuka komunikasi satu sama lain. Dia selalu mengingatkan bahwa uang tidak memiliki kekuatan yang sama dalam hubungan.

“Uang membantu membagikan tanggungjawab, mengelola prioritas dan mendukung kepentingan yang lain—tapi tidak menentukan siapa yang bertanggungjawab atau siapa yang harus menyerah kepada yang lain,” ujar Gentile.

Selain itu makna kesetaraan finansial mungkin perlu didefinisi ulang. Penulis Melanie Rockert (32) menerapkan hal tersebut kepada pasangannya selama 9 tahun. Pada mulanya mereka membagi rata semua hal karena berpikir setara.

“Tapi kami sadar, setara tidak selalu adil, sehingga kami berlalih ke presentase sesuai pendapatan,” kata Lockert.

Seorang pakar hubungan, April Masini mengatakan uang adalah cara yang mudah untuk mengukur sesuatu, tapi masih banyak alat lain yang lebih kuat dalam sebuah hubungan, termasuk kebaikan dan keintiman dalam berhubungan seks, hingga pengalaman bersama.

“Milenial yang berpikir uang adalah ukuran kekuatan hubungan tidak salah, tapi mereka hanya berpikir terlalu pendek, hanya satu (uang),” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moneyish
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com