Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2017, 17:35 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber Shape

KOMPAS.com – Sering digigit nyamuk meski sudah memulaskan losion anti-nyamuk memang sangat menyebalkan.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh University of Florida dan dipimpin oleh Dr Phil Koehler, ada lima tipe orang yang sering menjadi obyek empuk nyamuk untuk mengginggit. Berikut uraiannya:

Orang yang memiliki kadar asam urat tinggi
Asam urat yang tinggi menebarkan aroma pekat pada penciuman nyamuk sehingga memudahkannya untuk mengikuti bau tersebut untuk digigit.

Orang yang mudah keringatan
Keringat membuat produksi karbondioksida dan asam lactik meningkat sehingga menciptakan aroma tubuh yang menarik perhatian nyamuk.

Dr Koehler menjelaskan bahwa nyamuk menyukai aroma pekat karena  tingkat karbondioksida yang tinggi.

Orang bergolongan darah O
Ternyata, setiap golongan darah menciptakan bau tubuh yang berbeda-beda. Namun, golongan darah O memiliki bau tubuh yang menarik perhatian nyamuk karena dianggap lebih pekat dan menyengat.

Orang yang jarang ganti kaus kaki
Kaus kaki yang dikenakan berhari-hari tanpa dicuci menciptakan bau khas yang tidak sedap. Namun, bau tersebut sangat disukai nyamuk.

Seorang peneliti bernama Bart Knols menguji teori ini dan menyatakannya sangat tepat. Dia sengaja mengenakan kaus kaki yang sama dalam seminggu dan yang terjadi adalah sekumpulan nyamuk terbang di mana pun kaus kaki tersebut diletakkan.

Orang yang hobi minum alkohol
Sebuah riset yang dilaporkan oleh Journal of the American Mosquito Control Association, menguraikan, suhu tubuh para peminum alkohol rutin lebih tinggi ketimbang mereka yang tidka meminum alkohol.

Ternyata, suhu panas membuat nyamuk lebih peka sehingga menyukai mengginggit kulit pemilik suhu tubuh panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com