Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2017, 18:48 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Bersepeda mungkin menjadi salah satu pilihan sehat sebagai alat transportasi ramah lingkungan. Tapi, meski mengayuh pedal efektif membakar kalori dan menyehatkan jantung, bagi perempuan aktivitas ini berpotensi merusak organ intim.

Percaya atau tidak, sering bersepeda dapat menyebabkan gangguan infeksi di organ intim wanita, bahkan mengacaukan kehidupan seks.

Salah satu keluhan yang lazim ditemui setelah bersepeda adalah ‘sensasi terbakar’ pada vagina. Pradnya Pisal, konsultan ginekologi di London Gynecology mengatakan semua pesepeda, pria atau pun perempuan, akan merasakan ketidaknyamanan pada organ intim mereka.

“Bagi pesepeda perempuan, masalah yang paling sering terhadi adalah iritasi dan infeksi vagina, infeksi kulit dan saluran kemih, kulit mati rasa, serta pembesaran labial,” kata Pradnya.

Setiap pengendara sepeda akan merasakan tekanan di jok ketika bersepeda cukup lama. Menurut Cycling UK, ketika seorang perempuan duduk di atas sepeda, bagian vulva —sesuatu yang sama sekali tidak dirancang untuk menahan beban—setidaknya menahan 40 persen berat badan.

Risiko dari situasi itu bukan hanya rasa sakit. Pradnya mengatakan tekanan pada Vulva dapat menyebabkan labia menjadi bengkak dan tampak lebih besar. "Beberapa perempuan yang sudah memiliki labia asimetris atau membesar bisa memperburuk kondisinya,” kata Pradnya.

Salah satu cara yang dilakukan pesepeda perempuan untuk menghindari resiko tersebut adalah memilih celana khusus yang nyaman saat bersepeda.

Phil Burt, kepala fisiologi di British Cycling, menyarankan agar pembengkakan labia dikonsultasikan ke dokter. "Memang ini cukup pribadi untuk dibicarakan, tapi perlu ditangani sesegera mungkin,” ujar Phil.

Masalah lain adalah mati rasa pada vagina. Pada tahun 2006 sebuah studi dari para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Yale dan dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine, menemukan bersepeda lebih dari 160 kilometer dalam satu pekan bisa menyebabkan penurunan pada sensitivitas organ intim.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Temuan tersebut juga menunjukkan peningkatan rasa sakit dan mati rasa akan memicu disfungsi seksual, yang artinya kemampuan orgasme menurun.

Bahaya infeksi pada organ kewanitaan yang juga ditemui adalah Thrush, infeksi jamur. Gejalanya antara lain rasa terbakar saat buang air kecil atau nyeri saat bercinta. Secara umum infeksi ini mudah diobati, tapi dalam beberapa kasus perlu dikonsultasikan dengan dokter ginekologi.

Infeksi lain yang bisa disebabkan oleh bakteri jahat adalah infeksi saluran kemih, atau sistitis. Infeksi ini menyebabkan rasa sakit, sensasi terbakar dan menyengat saat Anda buang air kecil. Jika sistitis yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi ginjal yang serius.

Tapi, semua risiko itu bisa dicegah. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan gangguan organ intim. Posisi bersepeda adalah kuncinya, dengan menjaga postur tetap tegak bisa mencegah pembengkakan.

Selain itu, pilihlah sadel yang tepat jika Anda memang ingin bersepeda rutin. Jangan segan berinvestasi untuk celana khusus untuk bersepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com