Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2017, 10:28 WIB

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hajatan lari di Indonesia semakin beragam, unik dan menarik. Event lari tidak lagi hanya lari semata tetapi dibalut dengan berbagai keunikan sendiri-sendiri.

Untuk merayakan Hari Batik Nasional, 2 Oktober mendatang, pemerhati dan pecinta batik yang tergabung dalam Yayasan Tjanting Batik Nusantara kembali menggelar lomba lari Mandiri Tjanting Run sebagai bagian dari kegiatan Tjanting Funday. Tema Tjanting Funday tahun ini adalah Batik Cirebon. Tema ini dipilih dengan pertimbangan awal dari Jalur batik.

Jumpa pers mengenai gelaran Tjanting Funday ini diselenggarakan di Melting Pot, Dharmawangsa Square Jakarta Selatan, Senin (17/7). Lari bertema batik ini merupakan kegiatan dalam rangka hari batik nasional yang kedua kalinya diselenggarakan sejak tahun 2016 .

Maksud dan tujuan gelaran adalah dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat luas, terutama generasi muda, untuk senantiasa menghargai warisan budaya negeri, khususnya batik.

Bahkan, jersey race ini akan dibuat desain khusus dengan motif yang disesuaikan tema Tjanting Funday tahun ini yakni Batik Cirebon. Sedangkan motif yang diangkat tahun ini adalah motif Sawat yang bentuknya menyerupai sayap.

“Tahun lalu acara ini mendapat sambutan meriah dari para pelari dan kalangan masyarakat lainnya, membuat kami optimistis untuk kembali menggelarnya di tahun ini,” ujar Erna Laksmana, Ketua Panitia Tjanting Funday.

Baca: Bagaimana Menambah Jarak Lari Anda?

Tjanting Funday tahun ini akan digelar pada 21 – 22 September 2017 yang dilanjutkan kemudian dengan Tjanting Run pada 24 September 2017, sekitar sepekan sebelum Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2016.

Sejumlah kegiatan yang direncanakan akan diselenggarakan pada Tjanting Funday adalah bazaar, talkshow, workshop dan fashion show. Juga akan diramaikan dengan mendatangkan pengrajin batik dari Cirebon.

“Ini merupakan sinergi antara tim Tjanting Funday dengan Universitas Pekalongan dalam upaya melestarikan batik Nusantara,” ujar Erna lebih lanjut.

Adapun untuk kegiatan lomba lari akan diadakan pada 24 September. Untuk merespon minat pelari; maka tahun ini diselenggarakan dalam dua kategori; yakni 10K dan 5K.

Untuk mendapatkan rute yang diinginkan, di tempat yang nyaman dan bersahabat bagi pelari, tim Tjanting bekerja sama dengan pengembang Alam Sutera.

“Kami menyediakan Flavor Bliss Alam Sutera sebagai venue race, sedangkan Mall Alam Sutera akan menjadi lokasi pengambilan race pack,” ujar Koko Arto dari Tjanting Run.

Sinergi tersebut membuat semua pihak percaya diri untuk menambah jumlah pelari hingga 2.500 pada tahun ini; meningkat dibandingkan 1.500 pelari yang bergabung dalam race tahun lalu.

Baca: 25 Aturan Emas dalam Berlari

“Ini menjadi perhatian kami untuk mengakomodir fasilitas terhadap lebih banyak lagi pelari,” ujar Safrita Aryana, dari Idearun, Race Director Mandiri Tjanting Run.

Seperti juga tahun lalu, pelari akan mendapatkan jersey dan medali motif batik dengan desain khusus. Keunikannya, pemenang para pemenang dalam lomba Mandiri Tjanting Run ini akan mendapat medali podium dengan lanyard (pita medali) batik tulis.

Hal istimewa lainnya adalah pelari diajak menyumbangkan sepatu olah raga layak pakai untuk anak sekolah, bekerja sama dengan Yayasan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA). Pengumpulan sepatu dilakukan pada 1 Agustus – 10 September.

Para pelari atau masyarakat umum yang berminat mengikuti acara ini dapat mengunjungi www.tjantingfunday.com atau mengirimkan email ke info@tjantingfunday.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com