KOMPAS.com - Jakarta Aesthetic Clinic (JAC), klinik estetika, meraih penghargaan sebagai klinik yang paling banyak memiliki pasien Ultherapy di Indonesia dan berada di posisi dua untuk tingkat Asia.
Ultherapy merupakan perawatan pengencangan kulit wajah dan leher tanpa pembedahan. Terapi ini berfokus merangsang kolagen pada pusatnya di bagian dalam kulit di atas otot dengan menggunakan teknologi ultrasound disertai visualisasi untuk menjamin presisi dan memberikan hasil yang nyata.
Selama empat tahun berturut-turut, dari 2014 hingga 2017, Ultherapy meraih penghargaan untuk kategori ‘Best Skin Tightening Treatment’ dari New Beauty’s Annual Beauty Choice Awards dan menerima Beauty Trophy untuk ‘Best Energy-Based Device 2017’ dari AMEC (Anti-aging Medicine European Congress).
Di Indonesia, ultherapy termasuk dalam metode pengencangan kulit yang banyak dicari karena dinilai aman, tidak membutuhkan pembedahan, serta tidak memerlukan waktu pemulihan.
Klinik estetika JAC yang dimiliki oleh dr.Olivia Ong meraih dua penghargaan Goldern Record Award 2017 by Merz Aesthetic for Ultherapy sebagai juara pertama se- Indonesia serta sekaligus meraih posisi 2nd runner- up di tingkat Asia Pasifik kategori B.
"Kami tak menyangka dapat mewakili Indonesia berada di posisi 2nd runner- up bersaing dengan klinik dari negara-negara hebat lainnya. Penghargaan ini kami dedikasikan kepada sahabat JAC atau pasien kami yang mempercayakan JAC untuk merawat kesehatan dan kecantikan kulit wajah tanpa pembedahan,” ujar dr. Olivia Ong.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Mr. Philip Burchard, CEO Merz Aesthetics Global dan Mr. Lawrence Siow, CEO Merz APAC di Nusa Dua, Bali pada Jumat (21/7/2017).
Penghargaan dari Merz Aesthetics ini terbagi dua antara lain klinik dengan jumlah pasien terbanyak di masing-masing negara dan antar negara se-Asia Pasifik yang terbagi menjadi dua kategori negara yakni A dan B.
Negara kategori A meliputi Hong Kong, Korea, Singapura, Taiwan dan Thailand, sedangkan kategori B mencakup Australia, India, Malaysia, Indonesia, Philipina, serta Vietnam. Secara global, ultherapy telah dilakukan kepada satu juta pasien.