Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2017, 17:38 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Susah buang air besar alias sembelit juga bisa diderita bayi yang mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI). Sebelum mencari solusinya, sebaiknya ibu mengetahui dulu apa penyebab si kecil sembelit.

Menurut dr. Juwalita Surapsari MGizi, SpKG, konstipasi atau sembelit dapat disebabkan karena pemilihan makanan yang salah. "Ada yang makan pisang langsung sembelit. Ada yang dikasih beras merah langsung sembelit. Jadi kita harus cermat memberi makanan," katanya dalam konferensi pers "Pangan Aman, Hidup Sehat" dari Nutricia Sarihusada di Penang Bistro, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2017).

Juwalita menyebutkan, orangtua memang perlu mengetahui dampak setiap makanan yang dikonsumsi bayi karena pengaruh setiap makanan bisa berbeda pada setiap anak. Pada usia 6 bulan, ketika bayi mulai mendapat MPASI, tak masalah jika diberikan karbohidrat. Agar metabolisme bayi berjalan baik, pastikan ia juga mendapat protein dan zat gizi lain.

Mengonsumsi sayuran yang memiliki banyak serat juga bisa mencegah anak mengalami sembelit. Selain itu, pastikan asupan cairan si kecil cukup untuk mendorong serat dalam sistem pencernaannya. Apalagi kandungan cairan pada bayi cukup besar, yakni sekitar 80 persen dan anak-anak sekitar 70 persen.

Fungsi cairan pada tubuh bayi sejatinya sama seperti pada orang dewasa, antara lain menyerap zat gizi yang ada dalam darah, membantu proses pencernaan, hingga menjaga temperatur tubuh.

"Untuk menghilangkan konstipasi, salah satunya dengan memastikan asupan cairan terpenuhi," kata dia.

Karena itu, bila cairan tubuh berkurang tentu akan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh. Untuk anak berusia 1-3 tahun konsumsi cairan yang dibutuhkan adalah 1,1 liter per hari atau sekitar 4 gelas. Sedangkan anak usia 4-6 tahun butuh 1,4 liter atau sekitar 6 gelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com