BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Sensodyne

Kuliner, Belum “Maknyus” Tanpa Gigi yang Sehat

Kompas.com - 02/08/2017, 15:55 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis

KOMPAS.com – Destinasi liburan bisa ditentukan dengan mengetahui tujuan prioritas pada perjalanan. Cara lainnya bisa didapatkan melalui pencarian hal apa yang paling disukai.

Bila suka pantai, misalnya, carilah destinasi yang punya banyak pilihan wisata bahari. Lainnya, bila suka kuliner, carilah destinasi dengan ragam makanan yang kaya.

Rilis dari situs pemesanan akomodasi Booking.com yang diterima Kompas.com, Rabu (21/6/2017), menyatakan fakta, ada sekitar 75 persen dari wisatawan dunia yang mempertimbangkan faktor lezatnya kuliner untuk menentukan destinasi. Mengapa demikian?

Berbeda

Kuliner tak pernah lepas dari sebuah perjalanan. Dengan melakukan aktivitas tersebut, Anda juga akan mengenal sejarah dan budaya yang mungkin belum pernah diketahui sebelumnya.

Bedanya, seseorang yang ingin menikmati perjalanan kuliner bukan hanya harus siap budget, dan peta perjalanan, melainkan juga kondisi tubuh, termasuk gigi yang sehat.

Ingat, menikmati kuliner di sebuah destinasi wisata tak menutup kemungkinan Anda harus berhadapan dengan berpiring-piring hidangan yang belum tentu menyehatkan.

Karenanya, dilansir dari huffingtonpost.com pada Minggu (22/06/2014), nafsu makan yang menggebu saat berada dalam perjalanan mesti diredam. Jangan rakus dan sembarangan mencoba banyak makanan karena ajakan teman.

Sebaliknya, aturlah makanan apa saja yang memang layak dicoba supaya berat badan terjaga. Jangan lupa pula makan sayur dan buah supaya nutrisi yang masuk tetap seimbang.

Pemburu kuliner menikmati makan bersama dalam acara jambore World Street Food Congress 2017, Manila, Filipina, Rabu (31/5). Dalam acara yang dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (4/6/2017), martabak manis dari Indonesia menjadi primadona.KOMPAS/SIWI YUNITA CAHYANINGRUM Pemburu kuliner menikmati makan bersama dalam acara jambore World Street Food Congress 2017, Manila, Filipina, Rabu (31/5). Dalam acara yang dijadwalkan berlangsung hingga Minggu (4/6/2017), martabak manis dari Indonesia menjadi primadona.
Filosofinya yang perlu diingat adalah, makan berarti saatnya menikmati hidangan. Akan tetapi, makan belebih berarti Anda tidak lagi menikmati hidangan dan hanya memenuhi nafsu serta kapasitas perut saja.

Namun yang pasti, untuk sekadar mencicipnya sebatas indera perasa, kesehatan gigi jadi satu hal penting, Tidak lucu, bila gigi mendadak ngilu karena rasa makanan yang terlalu manis, pedas, atau dingin.

Gejala seperti itu biasanya dialami seeorang yang menderita gigi sensitif. Karena itulah, antisipasi perlu dilakukan jauh-jauh hari.

Gigi sensitif umumnya dialami oleh orang dewasa usia 20-50 tahun. Sebabnya bermacam-macam. Dikutip dari artikel “What Can You do Sensitive Teeth?” pada situs web webmd.com, keadaan itu diakibatkan oleh email gigi yang menipis karena kondisi gusi yang turun sehingga akar gigi tidak terlindungi.

Nah, ujung saraf di dalam akar gigi yang terpapar itulah kemudian menyebabkan rasa sakit saat terkena makanan atau minuman dengan suhu ekstrem, seperti sangat panas atau sangat dingin.

Untuk melindunginya kembali, ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dihindari. Misalnya, perhatikan cara menyikat gigi yang benar. Artikel yang sama menyebutkan bahwa Anda tak perlu menyikat gigi terlalu keras untuk meyakinkan diri, gigi akan bersih dengan perlakuan seperti itu.

Sebaiknya,gunakan jenis sikat gigi yang berbulu halus, lalu gerakan tangan dengan sudut kemiringan 45 derajat saat memegangnya dan menggerakkan dari satu sisi gigi ke gigi yang lain. Cara itu memungkinkan email gigi tetap ada dan melekat kuat.

Sayangnya, gigi sensitif kerap tak terhindarkan saat banyak orang abai dengan cara menyikat gigi. Untuk itu ada hal yang harus dilakukan.

Ilustrasi. Ilustrasi.
Penderitanya perlu melakukan perlindungan lebih kuat untuk mencegah gangguan ketika mencicipi hidangan dengan suhu ekstrem.

Cara terbaik adalah dengan konsultasi pada dokter. Akan tetapi, cara yang lebih sederhana masih bisa dilakukan meskipun di rumah, yakni dengan memilih pasta gigi dengan komposisi khusus. Saat ini sudah banyak pasta gigi yang memiliki label khusus gigi sensitif.

Salah satunya adalah Sensodyne Repair & Protect. Dengan formula kalsium yang dikombinasikan dengan teknologi novamin, pasta gigi itu mampu melindungi lubang kecil yang tak terlihat pada lapisan gigi sensitif.

Bila rutin memakai, penderita tak akan merasakan ngilu tiba-tiba lagi. Informasi mengenai produk dan pembelian, bisa didapatkan di sini.

Meski demikian, cara itu saja tak cukup. Coba sertai dengan perlindungan dengan memulai cara menyikat gigi seperti yang sudah dicontohkan.

Bila semua rencana sudah beres, Anda tak perlu khawatir lagi saat menikmati wisata kuliner.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com