BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Milo

InI Rahasia Agar Anak Tetap Bahagia dan Jadi Juara

Kompas.com - 03/08/2017, 09:59 WIB
Aningtias Jatmika

Penulis

KOMPAS.comAnak-anak yang bahagia akan tumbuh menjadi generasi penerus yang sukses dan menjadi juara. Hasil itu sudah dituai lebih dulu oleh Denmark.

Predikatnya sebagai negara paling bahagia pada 2016 dan runner up pada 2017, menguak resep bahwa masa kecil warga Denmark-lah yang membuatnya demikian.

Masa kecil orang-orang di Denmark diisi dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Buku The Danish Way of Parenting (2016) yang ditulis oleh Jessica Joelle Alexander dan Iben Sandahl menyebutkan bahwa alasan utama terciptanya kebahagiaan bagi anak-anak Denmark adalah bermain sambil melibatkan aktivitas fisik.

Hal tersebut kemudian berujung dengan kesuksesan warga negaranya dalam berbagai bidang, seperti pekerjaan, kehidupan sosial, juga prestasi di dunia internasional.

Yang terbaru Denmark sukses meraih dua gelar juara di ganda putera dan puteri pada turnamen Singapore Open Super Series pada 16 April 2017 lalu.

“Orangtua (diharapkan) tidak membuat kehidupan anak menjadi sulit. Intinya, anak-anak diwajibkan lebih banyak bermain ketimbang belajar,” kata Alexander seperti dikutip dari National Geographic (16/10/2016).

Di sisi lain, Indonesia punya fakta yang jauh berbeda. Pada 2016, Indonesia berada di posisi 79 dari 156 negara di dalam Laporan Kebahagiaan Dunia 2016 yang dibuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Bahkan, posisinya turun menjadi 81 pada tahun ini.

Aktivitas fisik sama dengan bermain

Kebiasaan bermain anak-anak Denmark bisa ditiru oleh anak-anak Indonesia. Orangtua Denmark umumnya mengajak anak bermain ke taman atau sekadar di halaman rumah pada akhir pekan.

Di tempat seperti itu-lah, anak-anak itu dibiarkan bereksplorasi dengan memilih permainan dan aktivitas fisik apa pun yang paling disuka dan membuatnya bahagia. Selain bermain, orangtua biasanya memanfaatkan waktu senggang bersama anak-anak dengan olahraga.

Pakar kebugaran, John Rowley, menjelaskan, berolahraga dan menularkan kebiasaan berolahraga kepada anak sangatlah penting. Sebab, kebiasaan olahraga dapat meningkatkan harapan hidup, menurunkan risiko gangguan kesehatan, mendongkrak performa di sekolah, serta membentuk karakter anak.

"Namun kita tidak bisa mengharapkan anak memikirkan manfaat kesehatan, karena prioritas utama mereka adalah bermain dan bersenang-senang. Sebagai orangtua, penting bagi Anda untuk membuat olahraga sama menariknya seperti bermain," ungkap Rowley, seperti ditulis Kompas.com (15/1/2015).

Rowley juga menjelaskan bahwa menjadwalkan hari berolahraga bersama—sebagai bentuk aktivitas fisik—juga merupakan cara bagus untuk meningkatkan kesehatan keluarga.

Untuk mengadopsi hal itu, orangtua di Indonesia bisa terinspirasi dari Denmark. Caranya, pilih satu hari khusus untuk berolahraga bersama keluarga.

Orangtua bisa memanfaatkan kegiatan berlari sebagai sarana olahraga yang menyenangkan sekaligus menyehatkan. Lari cenderung lebih mudah diterapkan untuk anak-anak. Apalagi, umumnya anak-anak memang gemar berlari-larian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com