Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2017, 13:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anda mungkin sudah tahu bahwa masalah dengan penis bisa menandakan penyakit jantung. Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Neurology menunjukkan bahwa disfungsi ereksi juga bisa jadi penanda penyakit Parkinson.

Parkinson adalah penyakit kondisi otak progresif yang menyebabkan tremor, masalah motorik, dan keseimbangan atau koordinasi terganggu.

Dalam studi tersebut, peneliti meneliti lebih dari 3.000 pria yang baru saja didiagnosis menderita disfungsi ereksi atau impotensi dan lebih dari 12.000 pria sehat sebagai kelompok kontrol.

Tim peneliti menemukan bahwa pria dengan masalah disfungsi ereksi, 52 persen lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit Parkinson dalam periode penelitian selama 7 tahun, daripada mereka yang tidak memiliki masalah pada penis. Risiko itu tetap tinggi bahkan setelah faktor-faktor lain dimasukkan.

Ketika mereka melihat secara khusus beberapa kondisi kesehatan, mereka menemukan bahwa risiko Parkinson bisa lebih kuat lagi pada kondisi orang tertentu.

Pria dengan diabetes dan disfungsi ereksi hampir tiga kali lebih mungkin didiagnosis menderita Parkinson, dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi dan disfungsi ereksi memiliki resiko lebih dari dua kali lipat mengembangkan Parkinson dibandingkan dengan pria sehat.

Kaitan antara fungsi organ seksual dan penyakit otak itu bisa dijelaskan oleh beberapa hal.  Fungsi ereksi pria dikendalikan oleh sistem saraf otonomik, yang bertugas untuk memberitahu pembuluh darah agar membesar saat terangsang, dan membuat penis ereksi.

Disfungsi dalam proses tersebut dapat menghambat kemampuan Anda untuk ereksi, dan disfungsi semacam itu juga sering ada di Parkinson.

Penyebab lainnya karena testosteron rendah. Anda membutuhkan hormon yang cukup untuk mendapatkan fungsi ereksi yang tepat. Dan kadar testosteron yang rendah sering terjadi pada pasien Parkinson.

Intinya, bila memiliki masalah di ‘ranjang’ jangan diabaikan. Sebab, hal itu bisa pertanda masalah kesehatan—apakah itu resiko penyakit janjtung atau parkinson. Jadi, segera periksalah ke dokter Anda jika Anda sulit mengatasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com