Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2017, 13:12 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Candi Sewu adalah salah satu peninggalan arsitektur yang memiliki bukti otentik keberadaan tekstil Cina di tanah Jawa pada abad ke-8. Lewat relief di candi tersebut, terungkap bahwa corak tekstil Cina sudah eksis sejak dulu.

Adalah Sandra Sardjono PhD Candidate dari University of California, Berkeley yang menelusuri garis sejarah tersebut lewat disertasi penelitian tentang pola tekstil di Jawa kuno.

Sandra mengatakan terdapat pola-pola seperti lingkaran (roundel), bunga hingga hewan seperti rusa dan singa yang ditemukan sebagai atribut dalam relief di Candi Sewu. Adapun pola tersebut juga ditemukan pada tekstil Cina di masa itu.

"Di Candi Sewu ada overlapping circle (pola lingkatan yang berpotongan), kemudian pearl border (hiasan tepian berupa manik-manik) pada binatangnya--yang bisa kita samakan di Cina dan Asia Tengah, karena di sana banyak bukti arkeologi," ujar Sandra.

"Di sana (Cina) sendiri pun ada tekstil (asli) yang bisa dibandingkan. Terus format (tekstil Cina) kan ada roundel, terus isinya ada binatang, bunga," kata Sandra kepada Kompas Lifestyle di Museum Tekstil, Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Selama beberapa ratus tahun corak ini masih bertahan--namun tidak secara utuh. Pada Candi Prambanan, misalnya, corak yang masih tersisa adalah lingkaran. Motif tersebut masih eksis pada kain. Selain itu juga ada pada Candi Borobudur, namun sebagai dekorasi--bukan pada kain. Hingga kerajaan Singasari pada abad ke-13 pun masih bisa ditemukan motif tersebut.

Untuk binatang seperti gajah dan makara juga ditemukan--namun sulit dihubungkan dengan tekstil Cina. "Detail (tekstil) sedikit berubah, tak ada perhiasan dan hanya menjadi lingkaran--tapi skemanya tetap sama," kata Sandra.

Sandra sendiri masih merasa penasaran bagaimana motif tersebut terus berkembang di Jawa, sementara di Cina motif tersebut justru tidak dikembangkan.

Setelah meneliti, dia menemukan jawaban tersebut. "Jawaban saya adalah dengan melihat barat laut India--di mana jalur sutera Cina masuk dan motif kain Patola dari Gujarat. Jika kita melihat Patola, itu terkait dengan motif batik Jlamprang," kata dia.

Meskipun, pola tersebut berhenti di abad ke-13 di atas batu, tapi hingga kini masih eksis di tekstil--salah satunya di batik, kata Sandra.

Adapun pola yang kemudian kian beragam hingga saat ini karena masyarakat merefleksikan apa yang disukai pada tekstil. Namun, motif-motif yang sudah ada di masa Candi Sewu tersebut masih tetap ada--meskipun tidak secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com