Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2017, 13:06 WIB
Wisnubrata

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sabtu sore (19/8/2017), sekitar pukul 17.00, sinar matahari masih meninggalkan rasa gerah di kawasan sekitar Alam Sutera. Namun beranjak senja, hembusan angin yang kencang mengusir gerah itu dan menggantinya dengan udara yang lebih sejuk.

Menjelang pergantian siang ke malam itulah orang mulai berdatangan ke lapangan di belakang Mal Alam Sutera untuk berlari di acara Asics Relay. Tak hanya para pelari serius saja yang datang, namun juga para penggembira, atlet, dan prajurit TNI.

Walau peserta beragam, tua muda, lelaki perempuan, yang bertubuh gendut maupun yang atletis, semua datang dengan keceriaan. Musik hingar bingar menyambut para pelari. Di beberapa titik ada kios-kios makanan, juga tempat untuk pijat bagi mereka yang ingin melemaskan kaki, serta tempat untuk menggambari muka agar lari makin meriah.

Asics Relay yang perdana diadakan di Indonesia ini tercatat diikuti 400 tim dengan masing-masing anggota 4 orang, sehingga total pelari mencapai 1.600 orang. Sebagian tim mengikuti lari half marathon dengan jarak 21 kilometer, dan lainnya full marathon 42 kilometer. Namun jarak itu dibagi 4 untuk masing-masing anggota tim, sehingga tiap orang berlari sekitar 5 kilometer untuk yang half marathon, dan 10 kilometer untuk yang full marathon.

Menjelang pukul 19.00 para pelari pertama diminta bersiap untuk start, sedangkan rekan se-timnya menunggu. Mereka nanti akan mengambil alih token yang dibawa pelari pertama bila ia sudah menyelesaikan putarannya, lalu mengalihkannya lagi pada pelari selanjutnya.

Tepat pukul 19.00, terompet dibunyikan dan para pelari pertama dari tiap tim memulai perlombaan. Ada yang memulainya dengan berlari cepat –kebanyakan para atlet dan prajurit—ada pula yang jogging ringan, meski tak kurang semangatnya. Anggota tim yang lain bersorak memberi dukungan.

Para pelari menunggu token dari rekan setim-nyaAsics Para pelari menunggu token dari rekan setim-nya
Para pelari yang belum mendapat kesempatan lari ini kemudian menunggu sambil mendengarkan hiburan dari panggung atau melakukan kegiatan lain, seperti melakukan pemanasan, peregangan, mengatur strategi, namun ada juga yang mencari makan.

Sekitar 20 menit kemudian, diumumkan bahwa mulai ada pelari half marathon yang mendekati titik pergantian, sehingga rekannya diminta bersiap untuk meneruskan lomba. Sedangkan pelari yang mengikuti full marathon masih harus memutari jalur sekali lagi sebelum berganti orang.

Titik pergantian ini ternyata merupakan titik krusial karena menentukan waktu lomba secara keseluruhan. Bagi tim yang siap, pelari pengganti segera mengambil alih token dan berlari. Namun walau nama tim yang datang sudah diumumkan dan sudah disorotkan dalam layar lebar, masih ada pelari kedua yang tidak berada di tempat tunggu. Akibatnya ada pelari yang menunggu sampai 20 menit untuk menyerahkan tokennya. Untung tidak banyak tim yang anggotanya keluyuran seperti itu.

Sekitar satu setengah jam kemudian, area tunggu untuk pelari kedua sudah hampir kosong, artinya hampir semua pelari pertama sudah menyelesaikan tugasnya. Sedangkan area tunggu pelari ketiga dan keempat masih penuh. Mata-mata memandang ke layar mencari-cari apakah rekannya sudah mendekati titik pergantian.

Jalur steril

Adapun jalur yang digunakan untuk berlari sudah disterilkan dari kendaraan oleh panitia. Jalur ini berada di seputaran Mal Alam Sutera yang lebar. Para pelari nyaris tidak bertemu kendaraan kecuali di beberapa titik tempat jalur mulai ditutup.

Titik penyerahan token dari pelari satu ke pelari selanjutnyaAsics Titik penyerahan token dari pelari satu ke pelari selanjutnya
Rambu-rambu dan penjaga berada di sepanjang jalur. Sedangkan pos minum dan toilet disediakan di kilometer 2,5 dan menjelang titik pergantian. Keberadaan petugas sangat membantu dalam sistem lari bergantian seperti ini. Pasalnya, seorang pelari kadang-kadang sendirian berada di jalur tertentu. Apalagi mereka yang kebagian lari terakhir setelah semua orang mencapai finish.

Soal waktu ini memang menjadi pilihan yang sulit di daerah tropis seperti Indonesia. Bila diadakan pagi hari, maka pelari terakhir akan kepanasan karena baru berlari menjelang siang. Namun pilihan untuk memulai acara sore sekitar pukul 17.00 misalnya, juga sulit dilakukan karena melewati waktu sembahyang maghrib.

Pilihannya kemudian adalah memulai acara pukul 19.00 dengan risiko pelari full marathon ke-empat mungkin baru berlari setelah pukul 23.00. Maka panitia pun baru menutup acara ini pukul 01.00 dini hari agar semua pelari selesai mencapai garis finish.

Catatan lain adalah lamanya waktu menunggu bagi pelari ketiga atau keempat. Mereka baru berlari setelah 2 hingga 3 jam menunggu. Untunglah pada acara Asics Relay ada panggung hiburan, serta kegiatan lain seperti pijat dan permainan trampoline.

Kegembiraan para pelari di Asics RelayAsics Kegembiraan para pelari di Asics Relay
Pada akhir acara, pemenang akhirnya diumumkan dengan catatan waktu tercepat untuk full marathon 02 jam 26 menit 13 detik dan untuk half marathon 01 jam 24 menit 12 detik. Meski demikian semua pelari yang mencapai garis finish juga mendapatkan medali.

Adapun event Asics Relay yang diadakan di 4 kota ini akan berlanjut di Kuala Lumpur (7 Oktober) dan Singapura (4 November) sebelum diakhiri di Bangkok (2 Desember).

Malam itu angin bertiup cukup kencang, memberi sedikit hambatan bagi para pelari, namun sekaligus mengusir hawa yang gerah. Yang jelas angin ini membawa kegembiraan bagi para pelari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com