Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan yang Bikin Kita Sulit Berpisah dengan Gawai

Kompas.com - 21/08/2017, 16:34 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Setiap perpisahan bisa membuat kita merasa sedih atau cemas, bukan hanya pada seseorang tapi juga saat berpisah dengan benda termasuk gawai.

Kecemasan yang timbul saat berpisah dengan gawai adalah nyata. Menurut sebuah studi, kondisi ini bisa menyebabkan detak jantung dan tekanan darah meningkat.

Secara ilmiah kecemasan itu disebut dengan nomophobia, yaini perasaan tidak nyaman dan cemas karena ketiadaan alat perangkat mobile untuk mendukung komunikasi virtual.

Hubungan yang tidak sehat dengan gawai itu ternyata disebabkan karena kebiasaan kita sendiri. Untuk mengetahui penyebabnya, tim peneliti melakukan survei terhadap 201 mahasiswa di Korea Selatan berusia 18-37 tahun.

Para responden itu diminta menjawab pertanyaan seputar ingatan positif, penggunaan ponsel harian, dan perilaku serta emosi terkait gawai yang mereka miliki.

Ternyata banyak orang yang menganggap ponsel mereka sebagai bagian dari "perpanjangan diri" dan terikat dengan gawai tersebut, terutama ketika alat ini dipakai untuk menyimpan, berbagi, dan mengakses memori personal yang menggambarkan identitasnya.

Perasaan itu memperkuat kebutuhan untuk selalu berada dekat dengan gawainya, sehingga memicu nomophobia. Dengan kata lain, makin kita menganggap gawai kita istimewa dan bagian dari diri sendiri, makin kita sulit berpisah.

"Mereka yang menggunakan gawainya untuk tujuan tertentu cenderung mengalami kecemasan saat tidak membawa gawainya," kata Ki Joon Kim, Ph.D, asisten profesro media dan komunikasi di City University Hong Kong.

Orang yang memiliki tingkat nomophobia tinggi juga menggunakan kata yang unik untuk gawai mereka, misalnya saja "terluka", "sendiri", dan "ingin". Sementara yang kadarnya rendah menggambarkan gawai mereka dengan kata-kata "nyaman", "SMS", dan "efisien".

Orang yang memiliki nomophonia juga cenderung menderita nyeri leher dan lengan. Mereka juga mengaku pekerjaan dan belajarnya terganggu oleh gawainya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com