Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 8 dari 10 Orang Indonesia Gunakan Transaksi Nontunai

Kompas.com - 29/08/2017, 15:17 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan transaksi nontunai di Indonesia kian besar. Berdasarkan survei dari Visa, perusahaan teknologi pembayaran global, sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai pembayaran nontunai.

Survei yang dilakukan Visa lewat Toluna dilakukan di 6 negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam dan Filipina pada bulan Oktober 2016. Untuk Indonesia, terdapat 500 responden di atas usia 18 tahun dengan penghasilan pribadi di atas Rp 3.000.000 yang mengikuti survei ini.

Dari survei tersebut terungkap bahwa 80 persen masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan kartu pembayaran elektronik dibandingkan dengan uang tunai.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2015 sebesar 69 persen. Pada tahun tersebut, di antara 6 negara, Indonesia menempati posisi kedua dalam penggunaan transaksi nontunai. Berada satu peringkat di bawah Singapura sebesar 76 persen.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Harianto Gunawan mengatakan, masalah keamanan merupakan salah satu penyebab masyarakat berpindah ke kartu pembayaran elektronik seperti kartu debit, kredit, ATM dan uang elektronik.

"Responden lainnya lebih suka menggunakan metode nontunai sebab lebih mudah dan tidak merepotkan dibandingkan dengan menggunakan uang tunai," kata Harianto saat berbincang dengan jurnalis di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Pertumbuhan transaksi nontunai seiring dengan pertumbuhan penggunaan ponsel pintar untuk metode transaksi tersebut.

Dalam penelitian juga disebutkan bahwa 82 persen responden mengakui bahwa mereka menggunakan ponsel pintar untuk berbelanja, dan sekitar 47 persen responden menggunakan ponsel pintar untuk belanja setiap pekan.

"Konsumen sekarang tidak suka lama-lama mengantre di kasir. Mereka lebih suka berbelanja dari rumah menggunakan aplikasi mobile dan barangnya di antarkan langsung ke rumah," kata Harianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com