KOMPAS.com - Orang berlari biasanya ke arah depan. Itu suatu hal yang wajar dan bisa dilakukan oleh setiap orang. Namun, belum lama ini dilaksanakan event Retro Run atau lari mundur ke belakang.
Terdengar cukup aneh ketika mendengar ada event lari mundur. Apalagi ketika cara berlari itu disebut-sebut berguna untuk kesehatan dalam melatih keseimbangan badan dan penglihatan.
Menanggapi hal tersebut, Founder Indorunners Reza Puspo mengatakan, untuk segi keunikan retro run memang unik. Namun, risiko yang ditimbulkan akan lebih besar ketimbang lari ke depan.
Apalagi menurutnya, tubuh manusia didesain dengan bentuk kaki yang digunakan untuk berlari ke depan searah. Sehingga, ketika berlari ke belakang, itu sudah menyalahi kodratnya.
"Saya kalau lari maju, enggak mundur, menurut saya itu tidak aman. Badan kita didesain untuk berlari maju, tidak mundur," kata Reza kepada Kompas Lifestyle di Jakarta, Rabu (30/8/2017).
"Untuk fun mungkin bisa, tetapi apakah itu akan menjadi makanan para pelari? Saya rasa enggak ya," ucapnya.
Bahkan sebagai Founder Indorunners, dirinya tidak menganjurkan anggotanya untuk melakukan lari mundur. Menurutnya akan sangat banyak risiko cidera yang ditimbulkan dari lari mundur.
Baca: 25 Aturan Emas dalam Berlari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.