BrandzView
Halaman ini merupakan kerja sama antara Hitachi dan Kompas.com

Rutin Makan Bareng Keluarga, Banyak Manfaatnya!

Kompas.com - 25/09/2017, 09:11 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis

KOMPAS.com – Seorang ibu rumah tangga, Karina (44) memasak sayur capcay dan ayam panggang untuk makan malam keluarganya. Untuk anak perempuannya, ia juga khusus membuatkan telur dadar sebagai makanan favorit.

Karina menggoreng telur tersebut dengan minyak zaitun supaya tak mengandung banyak lemak jenuh. Sementara itu, untuk suaminya yang suka teh manis, Karina pun memakai gula jagung yang lebih rendah kalori.

Tak lama kemudian, olahan yang dibuatnya di dapur sudah pindah di dalam piring-piring cantik di atas meja makan. Seluruh anggota keluarga Karina pun berkumpul bersama menikmati santapannya sambil mengobrol seru tentang apa yang dialami mereka hari itu.

Bagi setiap orang, makanan menjadi hal yang dekat dengan keseharian. Bahkan, pada sebuah keluarga, kebiasaan-kebiasaan yang terkait dengan makanan bisa membawa banyak dampak positif.

Pertama, kesehatan keluarga bisa terjaga dari makan bersama dan pengaturan makanannya.
Buktinya, sebuah penelitian dalam jurnal di pediatrics.aappublications.org menunjukkan makan bersama dengan keluarga bisa memperbaiki asupan nutrisi anak.

Melalui penelitian yang melibatkan lebih dari 182.000 anak berusia tiga sampai 18 tahun itu, terlihat bahwa anak-anak yang setidaknya makan bersama keluarga tiga kali dalam seminggu 24 persen lebih sering mengonsumsi makanan sehat dibandingkan yang lebih jarang makan bersama keluarga.  Anak-anak tersebut juga jadi tidak kelebihan berat badan dan jarang “ngemil” tak sehat.

Ilustrasi makanan yang lebih sehatThinkstockphotos Ilustrasi makanan yang lebih sehat
Tambahan lagi, seorang peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Julia A. Wolfson mengatakan kalau pengaruh kesehatan dari makan bersama keluarga bisa berasal dari frekuensi makanan rumahan yang sehat dan tidak tinggi kalori.

“Saat orang lebih sering memasak di rumah, mereka mengonsumsi karbohidrat, gula, dan lemak yang lebih sedikit dibandingkan yang jarang masak,” kata Wolfson dalam penelitiannya Home Cooking is a Main Ingredient in Healthier Diet, Senin (17/11/2014)

Selain itu, makanan di rumah bisa dikonsumsi dan diatur sendiri dalam porsi yang wajar. Melansir dari healthfitnessrevolution.com, Selasa (19/4/2016), bila makan makanan dari restoran biasanya memiliki porsi yang besar, sehingga berakibat mendorong masalah obesitas di Amerika. 

Tak hanya dari segi porsi, makanan yang tergolong tak sehat bisa diolah lebih sehat dengan memasaknya di rumah. Misalnya seperti Karina, makanan yang biasanya digoreng dengan mentega atau minyak yang tinggi lemak jenuh, digantinya dengan minyak jagung atau minyak zaitun.

Mempererat ikatan keluarga

Manfaat dari makan bersama keluarga pun tak bisa disepelekan. Melansir dari theatlantic.com, Jumat (18/07/2014), data yang ditunjukkan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) juga menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih sering makan bersama keluarganya cenderung semangat sekolah dan jarang bolos.

Secara psikologis, saat-saat makan bersama itulah, semua anggota keluarga berkumpul, bertukar cerita dan keluh kesah, saling memberi dukungan, sehingga bisa jadi momen untuk lebih dekat satu sama lain. 

Ilustrasi.shutterstock Ilustrasi.
Tak hanya makan, aktivitas masak bersama pun akan menjaga ikatan keluarga itu sendiri.

Menurut psikolog keluarga Ratih Ibrahim, memasak bersama melibatkan interaksi keluarga sejak awal, mulai dari tahap perencanaan, seperti memilih menu dan belanja, hingga tahap pengolahan dan konsumsi.

“Tidak perlu menu masakan yang rumit. Yang penting ajak seluruh anggota keluarga, dan laukan dengan bersenang-senang,” kata Ratih mengutip dari readersdigest.co.id (06/2015).

Mengingat manfaat yang didapat, rutin makan bersama keluarga dan menjadwalkan masak bersama perlu dicoba. Untuk itu, sediakan selalu bahan masakan yang segar dan sehat.

Sayangnya tak ada makanan yang paten segarnya. Untuk membuatnya bertahan lebih lama, sebaiknya taruh dalam lemari es yang memiliki teknologi Aero-care Vege Compartment, yakni katalisator platinum yang mempertahankan karbondioksida dalam jumlah besar di dalam kompartmen. Teknologi yang dimiliki oleh lemari es Hitachi ini memungkinkan penggunanya untuk menyimpan sayur serta mempertahankan kesegaran makanan yang lebih lama dengan jangka waktu lebih lama.

Kemudahan memasak dan mencari bahan masakan di lemari es bisa terbantu pula dengan Easy-View Refrigerator Compartment. Sudut pandang yang luas mempermudah siapa pun menemukan bahan yang diinginkan walau lemari es dalam keadaan penuh. Kedua teknologi ini bisa anda temukan di lemari es Hitachi yang kali ini hadir dengan harga terbaru. Informasi lebih lanjut, bisa dilihat di sini.

Nah, siap memberi manfaat untuk keluarga melalui makanan?


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com