Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2017, 18:15 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

KOMPAS.com - Biasanya kita mengkonsumsi ketan hitam dalam bentuk bubur atau tape ketan hitam yang dimakan berbarengan dengan uli atau beras yang ditumbuk kemudian digoreng dan terasa kenyal bila digigit.

Rasa panganan khas Indonesia ini merupakan perpaduan antara manis, gurih, dan tentu lezat. Nah, selain rasanya yang unik, tahukah Anda jika ketan hitam memiliki filosofi di dalamnya?

Chef Ucu Sawitri mengatakan, ketan hitam sudah ada sejak zaman Majapahit. Kala itu, karena rasanya yang enak dan mudah didapat, ketan hitam tak hanya dikonsumsi oleh para raja saja namun juga oleh rakyat jelata.

"Ketan itu salah satu jajanan asli Indonesia, dari zaman Majapahit sudah ada," kata Chef Ucu saat ditemui Kompas Lifestyle di acara Kompetisi Blue Band Master Oleh-oleh 2017, Jakarta, Senin (25/9/2017).

Chef Ucu yang juga menjabat sebagai Koordinator Membership Ikatan Praktisi Kuliner Indonesia ini mengatakan, jika dilihat teksturnya, ketan hitam akan terasa lengket dan menyatu satu sama lainnya.

"Itu menandakan bila kita berkumpul, kedekatan kita semakin erat semakin baik," terangnya.

Selain itu, rasa manis pada ketan juga memiliki arti yakni saat melakukan pertemuan, diharapkan pertemuan tersebut membuahkan sesuatu yang indah-indah.

Dilansir dari laman Herbalogi, selain filosofinya, ketan hitam juga mengandung antioksidan yang tinggi dan mempunyai sifat anti-inflasi.

Maka ketan hitam bermanfaat untuk mencegah diabetes, Alzheimer, anemia, kerusakan sel hati, memperlambat penuaan, membersihkan kolesterol dalam darah, kanker, dan tumor.

Ketan hitam juga bisa menjaga kecantikan kulit, menyuburkan rambut dan berguna sebagai nutrisi yang memberi tenaga untuk beraktivitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com