Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2017, 22:14 WIB
Wisnubrata

Penulis

BINTARO, KOMPAS.com - Gorga adalah kesenian ukir atau pahat Batak Toba yang umumnya digunakan untuk menghiasi rumah-rumah adat dan alat kesenian seperti gendang, serunai, atau kecapi. Motif Gorga sangat banyak dan masing-masing memiliki makna tertentu.

Seiring perkembangan jaman, motif Gorga yang dahulu hanya dipahatkan pada kayu, dipakai pula sebagai motif kain dan ulos. Yang terbaru, pola-pola indah tersebut kini diterapkan juga pada batik.

Batik motif Gorga dari Paras AyuSantika Bintaro Batik motif Gorga dari Paras Ayu
Adalah Ayu Purhadi, pemilik rumah batik Paras Ayu yang mencoba menerapkan motif-motif Gorga pada batik rancangannya. Batik-batik tersebut dibuat dengan teknik tulis menggunakan lilin batik atau malam.

Baca juga: Batik Apakah yang Anda Kenakan Hari Ini?

“Ada banyak sekali motif Gorga yang indah dan sarat makna. Namun tidak semua boleh dipakai begitu saja. Ada beberapa motif yang sakral atau dikeramatkan sehingga tidak bisa dipakai untuk pakaian,” ujar Ayu yang juga perancang busana, saat memperkenalkan karyanya di Hotel Santika Bintaro, Senin (2/10/2017).

Batik motif Gorga dari Paras AyuSantika Bintaro Batik motif Gorga dari Paras Ayu
“Dari sekian banyak motif Gorga, kami sudah mendapatkan 74 motif yang bisa dikembangkan menjadi batik,” lanjut Ayu dalam acara bertajuk “The Glimpse of Indonesian Heritage” itu.

Dan seperti warna-warna asli yang digunakan dalam Gorga, Ayu juga menggunakan tiga warna dominan yaitu merah, hitam, dan putih. “Merah adalah lambang keberanian dan kekuatan, hitam bisa melambangkan kegelapan atau kesedihan, sedangkan putih kesucian,” papar Ayu yang membuat karya-karyanya di Yogyakarta.

Paduan tiga warna dalam motif Gorga itu menghasilkan batik yang elegan dan terkesan sakral.

 

Produk terbaru Paras Ayu Jogja

A post shared by Paras Ayu (@ayupurhadi) on May 24, 2017 at 7:25am PDT

Adapun batik rancangan Paras Ayu ini tidak diperuntukkan sebagai kain atau sarung, namun dibuat agar bisa dijahit menjadi pakaian. “Karenanya kita bisa dengan mudah mempertemukan motif-motif itu agar tidak berantakan,” kata Ayu.

Dalam beberapa desainnya yang diperagakan pada Hari Batik Nasional ini, Ayu juga memadukan motif Gorga dengan motif parang yang umumnya ditemui pada batik Jogja dan Solo. “Ini menggambarkan perpaduan antara Jawa dan Batak,” ujarnya.

 

Produk by Paras Ayu Jogja

A post shared by Paras Ayu (@ayupurhadi) on Sep 17, 2017 at 8:38am PDT

Lewat batik Gorga, kekayaan batik di tanah air semakin bertambah. Selain itu, kekayaan budaya Batak bisa lebih dikenal tidak saja lewat pahatan atau kain ulos, namun juga melalui batik.

Batik motif Gorga dari Paras AyuSantika Bintaro Batik motif Gorga dari Paras Ayu
Adapun Hotel Santika Premiere Bintaro menggelar acara rutin Batik Fashion Lunch di Kembang Sepatoe Restaurant sebagai dukungan terhadap batik Indonesia.

“Kecintaan terhadap warisan budaya Indonesia, kami buktikan dengan rutin menggelar acara Batik Fashion Lunch, yang menjadi ajang unjuk karya para penggiat dan pengrajin Batik, khususnya UKM serta perancang kreatif, sehingga menjadi wadah mempertemukan dengan para pencinta Batik”, ujar Ariestra, General Manager Hotel Santika Premiere Bintaro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com