Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontaminasi Silang, Tas Reusable Bisa Sebabkan Keracunan Makanan

Kompas.com - 08/10/2017, 06:42 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber MSN

KOMPAS.com - Pemakaian tas pakai ulang atau reusable bag bisa menjadi bukti kepedulian terhadap lingkungan dengan cara mengurangi jumlah sampah plastik. Sayangnya, tas pakai ulang dengan penggunaan keliru didapati bisa membawa bakteri penyebab keracunan makanan fatal yang berasal dari daging mentah.

The Guardian melaporkan bahwa Badan Standar Makanan Inggris (FSA) merekomendasikan agar pembeli menggunakan tas terpisah untuk membawa makanan mentah, makanan siap saji, serta non makanan untuk menghindari kontaminasi silang dari bakteri.

Artinya, bila Anda memiliki tas pakai ulang dengan warna-warni yang indah, itu bukanlah sekadar hiasan, melainkan menjadi pembeda untuk setiap jenis bahan yang Anda beli ketika berbelanja.

Misalnya, kantong merah untuk bahan mentah seperti daging, ikan, maupun sayur yang akan dimasak, sedangkan warna kuning untuk sayuran salad dan buah yang siap dikonsumsi, serta warna lainnya untuk membawa bahan non makanan.

"Makanan mentah (daging mentah, ikan mentah dan kerang, sayuran, dan telur) dapat mengandung kuman, baik di permukaan daging maupun di kemasan, yang menyebabkan keracunan makanan," kata situs FSA. "Bahkan makanan mentah yang dibungkus seperti ayam segar, ikan, dan lain-lain tetap bisa dihinggapi serangga berbahaya, seperti lalat kotoran."

FSA mengklaim bahwa kemungkinan bakteri fatal, seperti E. coli dan campylobacter, dapat berpindah dari bahan makanan ke tas pakai ulang, dan kemudian bakteri tersebut akan kembali mengontaminasi produk yang diletakkan di tas tersebut di lain waktu, bahkan saat Anda tidak melihat ada noda kotoran sekalipun.

Sehingga, walau terlihat bersih, apalagi jika ada tanda tumpahan yang jelas, kantong pakai ulang harus dicuci usai pemakaian. FSA menyarankan agar pembeli memberi label atau kode warna yang dapat digunakan untuk membantu membedakan tempat daging mentah dari produk lainnya.

Dengan begitu, Anda tak hanya sayang terhadap lingkungan, namun juga sayang terhadap kesehatan diri dan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber MSN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com