Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Seperti Ada yang Mengawasi? Padahal Kita Sendiri

Kompas.com - 16/10/2017, 22:26 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

KOMPAS.com - Bila Anda seringkali merasa sedang diawasi seseorang, dan ternyata memang begitu, maka Anda bukan satu-satunya. Perasaan aneh bahwa kita sedang diawasi oleh orang lain ternyata sesuatu yang umum. Nah sebelum memanggil polisi atau pengusir hantu, maka ada baiknya kita mencari jawabannya secara ilmiah.

Kadangkala indra keenam kita menangkap ada mata yang sedang memperhatikan. Ini karena mata manusia sebenarnya selalu melihat benda-benda di luar bidang pandangnya, walau kita tidak menyadarinya. Dan ini adalah salah satu cara untuk bertahan.

“Pandangan langsung seringkali merupakan sinyal ancaman. Dan jika kita menerima ancaman, tentu kita ingin mengetahuinya. Karenanya mata kita sering mengirimkan sinyal waspada kalau ia melihat sesuatu yang aneh,” ujar profesor Colin Clifford dari Vision Centre University of Sydney.

Akan tetapi pandangan dari orang lain bisa juga berarti petunjuk sosial bahwa seseorang ingin berkomunikasi dengan kita, sehingga mata juga akan menangkapnya sebagai pesan.

Nah, namun bagaimana bila kita memang sendirian dan merasa ada mata yang menatap kita dari sudut ruangan?

Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh Science Direct, secara psikologis, perasaan kehadiran yang tidak diketahui tersebut adalah sebuah ilusi dari persepsi tubuh sendiri yang terkait dengan sensori motor di tiga bagian otak yang berbeda antara korteks temporoparietal, insular, dan terutama frontoparietal.

Dengan kata lain, perasaan ada seseorang yang sedang menatap atau berada di dekat Anda saat sendirian adalah kesalahan persepsi psikologis dan cerminan tindakan tubuh Anda sendiri. Biasanya, tubuh kita dapat membedakan antara diri kita dan orang lain, tapi sering sekali informasi itu tercampur.

"Dalam kondisi ini orang sering menganggapnya sebagai tanda kehadiran hantu atau makhluk halus," kata Giulio Rognini, Ph.D., seorang ilmuwan senior di Laboratorium Cognitive Neuroscience EPFL.

"Saya pikir perasaan kehadiran ini adalah contoh bagus bahwa tubuh dan otak seringkali memberi penafsiran aneh berdasarkan apa yang kita yakini. Orang yang mempercayai makhluk gaib mungkin menganggapnya sebagai kehadiran hantu, tapi mereka yang rasional tidak akan memiliki anggapan seperti itu," tambah Rognini.

Sayangnya, ilmu pengetahuan dan psikologi hanya memberi penjelasan sejauh itu. Dan mungkin memang banyak hal yang belum kita ketahui soal dunia ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com