Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2017, 17:06 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Walau kelancaran bahasa asing adalah hal yang perlu Anda pelajari dan praktikkan, sebuah studi yang diterbitkan minggu lalu di Journal of Psychopharmacology menunjukkan bahwa sejumlah kecil alkohol dalam wine dapat membantu orang (yang sedang belajar bahasa asing) untuk berbicara lebih lancar dengan artikulasi yang juga lebih baik. Bahkan ketika mereka tidak percaya diri bahwa mereka bisa melakukannya.

Penulis penelitian mengamati 50 penutur asli bahasa Jerman yang sedang menghadiri sebuah kelas universitas di Belanda. Dalam kelas tersebut, sang tutor menggunakan bahasa Belanda untuk menguji kelulusan tes kemampuan bahasa Belanda.

Masing-masing sukarelawan diminta untuk terlibat dalam percakapan berdurasi dua menit dengan pewawancara dalam bahasa Belanda. Setengah dari relawan diberi wine sebelum mengobrol, dan separuh lainnya diberi minum air. Percakapan tersebut kemudian ditinjau oleh dua penutur asli Belanda, yang tidak diberi tahu mana peserta yang telah minum alkohol dan yang tidak. Para peserta juga diminta untuk menilai penampilan mereka sendiri.

Baca juga : Anggur Merah Ternyata Membantu Mencegah Kematian Sel Otak

Mereka yang mengonsumsi wine tidak merasa kinerjanya lebih baik ketimbang mereka yang minum air, dan ini menunjukkan bahwa peminum wine tidak selalu merasa lebih percaya diri dalam kelancaran berbahasa asing ketimbang peminum air.

Namun, penutur asli Belanda melihatnya secara berbeda. Peminum wine didapati lebih lancar berbahasa Belanda ketimbang mereka yang minum air, khususnya untuk artikulasi. Namun, pada metrik seperti kosa kata dan tata bahasa, para penutur asli Belanda mengatakan, kedua kelompok itu sebanding.

Ada beberapa peringatan di sini. Bahwa jumlah kecil dari alkohol dalam wine adalah kunci. Periset berteori bahwa minum terlalu banyak alkohol justru dapat memiliki efek sebaliknya, membuat kemampuan berbahasa asing lebih buruk karena kata-kata yang tidak jelas.

Baca juga : 7 Mitos Tentang Minuman Beralkohol

Selain itu, belum jelas apakah tingkat stres peserta atau keadaan emosional dapat membantu atau menghalangi kinerja seseorang. Sehingga, penulis penelitian mencatat bahwa percobaan ini harus dilakukan dengan bahasa asing lainnya seraya memperhatikan kondisi emosi peserta, untuk melihat apakah efek yang sama dapat terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com