Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salahkah Bila Kencan Dengan Mantan Kekasih Teman?

Kompas.com, 30 Oktober 2017, 11:27 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Esquire

KOMPAS.com - Mulus atau tidaknya kencan dengan mantan kekasih teman cukup bergantung pada jenis lingkungan sosial Anda. Namun, aliran pemikiran umum masih menganggap bahwa sebaiknya Anda menutup pintu pemikiran itu selamanya, kata Dr. Markie Twist, terapis keluarga berlisensi dan seksologis bersertifikat di University of Nevada, Las Vegas.

"Masih banyak yang menganggap bahwa persahabatan lebih penting ketimbang menjalani kencan baru, sehingga tindakan untuk berkencan dengan mantan kekasih teman masih sulit diterima oleh banyak orang, sehingga Anda perlu menyesuaikan ini dengan lingkungan Anda, terlebih pemikiran sahabat Anda sendiri.”

Dikatakan Dr. Twist, ada teman yang menganggap hal itu biasa, adapula teman yang menganggap hal itu sebagai bentuk “penghianatan”. Hanya saja, apapun pemikiran teman, Anda harus tetap memikirkan risiko bahwa sedikit banyak itu akan mempengaruhi persahabatan Anda berdua, dan mungkin berpotensi menimbulkan masalah di masa depan.

Dan bila Anda merasa amat ragu, sebaiknya hilangkan keinginan itu, sebab rasa “ragu” bisa menjadi tanda bahwa Anda merasa ada yang “salah” dengan tindakan tersebut.

Baca juga : Kiat Kencan Pertama dengan Pasangan

Namun, bila Anda yakin untuk mencoba mengencani mantan kekasih teman, baiknya penuhi 3 poin berikut ini:

Pastikan hubungan mereka sudah benar-benar selesai

Penting untuk memastikan bahwa hubungan mereka sudah tamat 100 persen, pastikan bahwa kedua belah pihak tidak pernah jalan bersama lagi, dan benar-benar sudah tidak ada masalah satu sama lain. Dengan begitu Anda tidak akan dianggap sebagai penghianat teman sendiri.

Utarakan niat ini pada teman terlebih dahulu

Dr. Twist merekomendasikan agar Anda berbicara dengan teman Anda terlebih dahulu. Ingatkan sahabat betapa Anda menghargainya dan juga persahabatan yang telah dijalani. Utarakan pula bahwa Anda tidak ingin melihatnya terluka sebelum membiarkan mereka tahu bahwa Anda tertarik kepada mantannya.

Lalu tanyakan, bagaimana perasaannya bila Anda berkencan dengan mantannya tersebut? Bisakah Anda membicarakan tentang hubungan itu dengannya? Bisakah Anda berdua tetap berkumpul bersama? Bila teman mengungkapkan bahwa ia tak masalah, mungkin Anda bisa mencoba menjalani hubungan baru itu.

Bersiaplah jika hal itu juga akan terjadi pada Anda

Kita semua orang dewasa, lanjut Dr. Twist. Setiap orang, termasuk Anda, sebenarnya bisa berkencan dengan siapapun yang dinginkan. Tidak realistis dan tidak adil untuk memaksa seseorang untuk tidak berkencan dengan orang lain.

Namun, tak bisa dipungkiri, itulah gunanya persahabatan, memiliki orang-orang yang mengerti dan berada di pihak Anda. Jadi, andaikata berada dalam posisi tersebut, apakah Anda akan menerima sahabat berkencan dengan mantan kekasih Anda? Atau ada perasaan dikhianati oleh sahabat sendiri? Ini mungkin bisa menjadi jawaban untuk langkah selanjutnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau