Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Efek Negatif Internet

Kompas.com - 08/11/2017, 18:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Sering sekali orang bertanya, bagaimana mencegah atau menanggulangi efek negatif internet. Apa jawabannya?

Pertama, itu pertanyaan yang sebenarnya mengherankan. Kenapa begitu sering orang bertanya tentang efek negatifnya? Sementara jarang orang bertanya tentang bagaimana memperluas efek positif atau manfaatnya.

Sudah pernah bertanya? Sudah dapat jawaban? Itu tidak cukup. Jawaban atas pertanyaan "apa manfaat internet" adalah lautan luas yang tidak terbatas. Maka saran saya teruslah belajar dan bertanya soal manfaat internet, sampai Anda tidak punya waktu lagi untuk menanyakan efek buruknya.

Perhatikan bahwa pisau dapur pun punya efek negatif. Kenapa orang tidak bertanya tentang efek negatif pisau dapur? Karena mereka sudah paham betul soal efek positifnya.

Mengapa berpikir tentang efek negatif internet? Karena kita memang banyak yang tidak memakai internet untuk suatu tujuan. Coba cek sendiri, kapan Anda mulai pakai internet? Mungkin 90% dari orang Indonesia mulai pakai internet karena tersedia secara gratis di kantor.

Artinya, kita punya sesuatu yang sejak awal kita tidak tahu manfaatnya. Kita punya bukan karena kita butuh. Benda itu ada, mulanya bukan atas kebutuhan kita.

Ketika orang-orang memasang internet di rumah, mereka juga tidak memikirkan untuk apa. Pokoknya pasang. Nah, barang yang ada tanpa tujuan, akhirnya memang membawa efek negatif. Karena sejak awal kita tidak punya tujuan untuk memanfaatkannya. Yang muncul hanyalah efek-efek yang tidak direncanakan.

Jadi, kalau ditanya soal bagaimana mengatasi efek negatif internet, cara paling mudah adalah dengan memutusnya. Putus sambungan internet Anda sampai Anda benar-benar tahu untuk apa Anda pasang internet. Anda juga tahu bagaimana memanfaatkan internet itu untuk anak-anak Anda. Sudah paham? Kalau sudah jelas dan tegas, maka Anda tidak perlu pusing lagi soal efek negatif.

Saya yakin banyak orang yang gagap saat diminta memutuskan sambungan internet, meski ia tak juga paham untuk apa ia pasang internet. Ini menggambarkan masalah besar kita, yaitu orang terbiasa hidup dan bertindak tanpa tujuan. Inilah yang juga terjadi pada anak-anak muda kita.

ilustrasi ponselThinkstock ilustrasi ponsel
Ada jutaan anak muda hidup tanpa tujuan, tidak tahu mau jadi apa, hendak belajar apa. Mereka dikirim ke sekolah, tanpa tahu mau belajar apa. Mereka tidak punya cita-cita. Kalaupun punya, tidak tahu jalan untuk mencapainya.

Anak-anak tanpa tujuan ini, kalau punya internet, apa yang akan mereka lakukan? Main tanpa batas. Sebenarnya bukan hanya internet yang merusak mereka. Apa saja bisa merusak. Makanan lezat pun bisa merusak orang yang hidup tanpa tujuan. Makanan akan membuat ia mengalami obesitas.

Jadi, kalau ingin anak Anda tidak kena efek negatif internet, beri mereka tujuan. Dampingi mereka dalam menapak jalan menuju tujuan itu. Dalam hal itu Anda akan menemukan betapa bergunanya internet.

Selebihnya, saya hanya akan menyodorkan rumus-rumus klasik dalam pengasuhan anak, seperti komunikasi yang terus terjaga, sehingga kita selalu tahu apa yang dilakukan anak. Juga seimbangkan antara aktivitas tidak bergerak, dengan aktivitas bergerak, seperti olah raga dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com