Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Dongeng Mengajak Anak Semangat Makan Sayur

Kompas.com, 13 November 2017, 09:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

ACEH, KOMPAS.com - Mendongeng merupakan cara yang paling menyenangkan untuk mengajarkan pada anak-anak sebuah nilai penting, misalnya saja soal pentingnya konsumsi makanan sehat dan seimbang.

Dalam  Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII), Aceh, Sabtu (11/11/2017) di kafe Perpustakaan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, sekitar 40 anak tampak antusias mendengarkan dongeng ‘Penyihir Muka Asam dan Dita’. Terkadang wajah mereka sedikit ketakutan ketika sang penyihir berjalan di sela tempat duduk anak-anak.

Alkisah ada penyihir jahat yang senang mengganggu anak-anak. Sang penyihir tak senang bila anak-anak sehat. Dia ingin anak-anak sakit dan malas. Oleh karena itu dia membuat ramuan dari permen, es krim, makanan ringan, keripik hingga makanan tak sehat lainnya.

Namun sesaat ramuan itu hampir jadi, sang penyihir terkutuk karena mengucapkan mantra yang tak boleh disebut. Sayangnya, ramuan jahat itu terlanjur selesai dan tertinggal di hutan belantara. 

Dua karyawan Danone saat berdongeng di Festival Dongeng Internasional Indonesia, Aceh, Sabtu (11/11/2017).KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Dua karyawan Danone saat berdongeng di Festival Dongeng Internasional Indonesia, Aceh, Sabtu (11/11/2017).
Tak lama, seorang anak perempuan petualang muncul di tengah hutan. Dia riang, rajin, selalu tersenyum dan baik hati--namun semua sifatnya berubah saat meminum ramuan jahat yang dibuat penyihir.

Sekembalinya ke rumah, si perempuan petualang nampak malas, dia tak lagi bergairah, selalu bermain gadget dan tak ingin makan-makanan sehat.

Anak-anak lantas diminta membantu menghilangkan ramuan jahat tersebut. Mereka diminta ramuan dari bahan sayur-mayur, buah-buahan dan susu agar si perempuan petualang kembali seperti semula. Ramuan pun jadi dan diminum oleh perempuan petualang. Dia kembali seperti sediakala: sehat, riang, baik hati dan rajin membantu orangtua.

Cerita yang menarik itu berhasil membuat anak-anak antusias mendengarkan sampai acara berakhir. Dongeng tersebut dibawakan oleh tiga karyawan Danone—Fauziah Syafarina Nasution, Anindita dan Pal—yang tergabung dalam program Bintang Nutricia. 

“Bintang Nutricia mempunyai tanggung jawab untuk membekali orang tua dan anaknya dengan pemahaman nutrisi dan pola tumbuh kembang anak di masa datang. Mendongeng adalah salah satu media yang tepat untuk menyampaikan nilai-nilai dari rumah mengenai pentingnya nutrisi, nilai-nilai budi pekerti, moral dan pembentukan karakter anak dalam proses tumbuh kembangnya,” kata Ririn, panggilan akrab Fauziah.

Pesan cerita dongeng Bintang Nutricia mengajak anak-anak untuk gemar mengonsumsi buah dan sayu daripada panganan seperti permen dan cepat saji lain. Konsumsi panganan yang sehat dan bernutrisi akan berdampak pada kecerdasan kognitif anak.

Adapun FDII sendiri merupakan acara tahunan yang digelar oleh Komunitas Ayo Dongeng Indonesia (Ayodi) yang rutin diadakan sejak tahun 2013.

Dengan tema “Cerita Ajaib”, FDII 2017 melibatkan 50 pendongeng dari dalam dan luar negeri, serta sekitar 150 relawan yang akan membawakan cerita ke seluruh anak negeri, baik di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, hingga Aceh.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau