Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Perlu Tahu, 8 Tanda Kadar Testosteron Rendah

Kompas.com - 14/11/2017, 07:12 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber menshealth

 

5. Kemampuan otak menurun

Masalah pada otak sering terjadi pada pria dengan kadar testosteron rendah. Riset tahun 2015 dari Australia menemukan bahwa pria dengan kadar testosteron menurun selama 5 tahun juga mengalami penurunan nilai pada tes fungsi mental dan ingatan mereka.

Selain amigdala, area otak yang penting untuk memori dan perhatian, - seperti serebrum - juga memiliki reseptor testosteron. Tak heran jika kadar hormon laki-laki ini rendah, pengaruhnya ikut dirasakan otak.

6. Memperburuk mood

Beberapa efek samping dari testosteron rendah, seperti disfungsi seksual dan penambahan berat badan, dapat memperburuk suasana hati.

Dilansir dari The Endocrine Journal, 23 persen pria muda dengan testosteron rendah yang didiagnosis menderita depresi, dibandingkan dengan hanya 5 persen orang muda dengan tingkat hormon normal.

Terlebih lagi, gangguan mood seperti depresi atau kegelisahan bisa memicu lingkaran setan. Depresi dapat menekan kemampuan testis Anda untuk memproduksi testosteron. Tentunya ini memperburuk masalah.

7. Tulang rapuh

Tulang adalah jaringan hidup yang dapat rusak dan tumbuh kembali. Namun saat kadar testosteron turun, tulang akan lebih cepat rusak daripada proses pembentukannya kembali.

Anawalt menerangkan bahwa hal ini akan merusak kepadatan tulang, mengakibatkan osteoporosis dan risiko patah tulang yang tinggi.

8. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Efek kadar testosteron pada risiko masalah jantung memang masih jadi kontroversi di kalangan para ahli. Di lain pihak, kadar testosteron rendah mungkin terkait dengan masalah jantung.

Riset dari Inggris menemukan pria dengan kadar testosteron rendah memiliki risiko lebih besar meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan pria dengan tingkat hormon yang normal.

Ini mungkin karena testosteron dapat membantu membuka pembuluh darah ke jantung sehingga memungkinkan darah mengalir lebih leluasa.

Sementara itu, beberapa penelitian menyarankan bahwa terapi testosteron - terutama pada pria yang lebih tua atau mereka dengan kelainan jantung - dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.

Jika Anda ingin menggunakan terapi testosteron, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter tentang manfaat dan risikonya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com