BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Go Well

Seimbangkan Hidup di Rumah maupun di Kantor bagi Ibu Berkarier!

Kompas.com - 14/11/2017, 09:11 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, banyak perempuan yang bekerja. Sebagian dari mereka belum menikah, sedangkan sebagian lagi sudah, dan memiliki anak.

Menurut Bureau of Labor Statistics, lebih dari 70 persen ibu di Amerika Serikat dengan anak usia di bawah 18 tahun turut bekerja dalam rumah tangganya. Hal tersebut bisa berpengaruh pada kondisi ibu rumah tangga dan keluarganya.

Memang, mengatur tugas sehari-hari antara di rumah dan pekerjaan dapat membuat padatnya rutinitas ibu rumah tangga yang berkarier. Jika tak terjadwal dengan baik, dan kendala mungkin saja muncul tiba-tiba, maka ibu bisa lelah serta stres.

Karena itu, penting bagi ibu yang berkarier untuk mengatur keseimbangan antara rutinitas pekerjaan dan rumah tangga. Berikut ini beberapa tipsnya.

Buang rasa khawatir

Tekadang ada rasa bersalah yang muncul karena tidak bersama anak akibat bekerja. Karenanya, mindset dan rasa khawatir itu harus diubah.

Ilustrasi ibu dan anakThinkstock/omgimages Ilustrasi ibu dan anak
Melansir masukan dari parents.com, Agustus 2017, daripada terus-menerus khawatir, lebih baik Anda memikirkan bagaimana pekerjaan tersebut bisa memberi manfaat untuk keluarga. Misalnya, menambah pemasukan untuk pendidikan anak atau menjadikan diri Anda sebagai role model bagi anak.

Membagi tugas dan jadwal

Supaya pembagian tugas di rumah tak sepenuhnya di pundak Anda, berbagilah dengan suami atau anak yang lebih tua. Misalnya dalam hal kecil seperti membuang sampah atau mencuci piring.

Setelah menjadwalkan kegiatan sehari-hari, prioritaskan pula yang mana yang mau dilakukan. Contohnya, kapan harus mengecek e-mail pekerjaan hingga menghabiskan waktu bersama anak.

Aktivitas yang terorganisasi akan mempermudah rutinitas Anda dan menjauhkan diri dari stres. Ada baiknya rutinitas keluarga pada pagi hari juga disiapkan malam sebelumnya. Salah satunya mempersiapkan sarapan.

Tetap utamakan kesehatan

Setelah membuat jadwal, ada saja kegiatan menumpuk yang harus dilakukan bersamaan. Pada pagi hari, misalnya, biasanya suasana rumah "cukup ricuh".

Anda harus bangun pagi, menyajikan sarapan, bekal anak, Anda dan pasangan pun akan berangkat kerja, dan akan dilanjutkan dengan aktivitas lain seharian ke depan. Karenanya, jangan sampai Anda sendiri malah melupakan sarapan.

Sebab, sarapan merupakan waktu yang penting sebagai sumber energi Anda. Untuk itu, ada baiknya asupan nutrisi, seperti karbohidrat, vitamin, dan mineral, dikonsumsi ketika sarapan.

Ilustrasi. Ilustrasi.
Asupan karbohidrat kompleks, seperti dari gandum atau kacang-kacangan, bisa menjadi pilihan yang lebih baik saat sarapan. Sebab, serat yang dimilikinya lebih tinggi dan dipecah secara perlahan di dalam tubuh sehingga bisa menjadi energi jangka panjang.

Nah, bila aktivitas pagi terlalu padat, sarapan yang praktis dan bergizi bisa menjadi pilihan. Mengonsumsi sereal susu dengan gandum sungguhan, seperti GoWell, bisa membuat Anda dan juga keluarga kenyang hingga siang hari.

Sereal tersebut cukup diseduh sehingga lebih mudah disantap. Lalu, nutrisi harian pun juga semakin terpenuhi dengan kandungan Extravit 11 vitamin dan 5 mineralnya.

[Baca juga: Ini Penyebab Karbohidrat Tak Boleh Diabaikan Saat Sarapan!]

Selain asupan makanan, luangkan juga waktu olahraga secara rutin. Tidak harus dalam waktu lama, olahraga setengah jam dalam sehari dan minimal tiga kali seminggu pun cukup.

Olahraga yang sederhana, seperti jogging atau yoga, bisa dicoba. Bagi ibu rumah tangga yang berkarier, olahraga bagus untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental, seperti memperkuat otot dan tulang hingga mengurangi kadar stres.

Cari babysitter yang kompeten

Jika masih memiliki anak kecil, tidak ada salahnya Anda memerlukan bantuan pengasuh anak. Presiden Brownstone Nannies, Inc, Sharon Tepper menyarankan, sebaiknya gunakan jasa babysitter yang sudah berpengalaman jangka panjang dengan keluarga lain.

Hal ini bisa menunjukkan kemampuan mereka, terutama dalam mengurus anak pada rentang usia paling kecil, seperti bayi, sampai anak yang sudah besar dan membutuhkan bantuan mengerjakan pekerjaan rumah (PR).

Tetap terkoneksi

Walau bekerja, jadwalkan komunikasi dengan anak secara rutin. Hubungi mereka pada waktu-waktu tertentu dan tanyakan kabarnya. Mengirim video lucu kepada anak atau mendengarkan suara anak ketika ditelepon justru bisa menambah semangat Anda bekerja.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Nah, bila Anda pulang malam, ada juga cara supaya makin memperat hubungan dengan anak. Bacakan buku cerita favoritnya dan rekam suara Anda.

Jadi, anak pun bisa merasa dekat karena mendengar suara Anda sebelum tidurnya.

Luangkan waktu istirahat

Yang juga tidak boleh ketinggalan adalah meluangkan waktu untuk diri Anda sendiri.

Kolumnis karier dan bloger (Careerdiva.net) sekaligus penulis buku From the Sandbox to the Corner Office asal Philadelphia, Eve Tahmincioglu, mengatakan, aktivitas yang bersifat relaksasi itu penting, walau hanya 30 menit dalam sehari, atau terbagi-bagi masing-masing 10 menit.

“Walau hanya setengah jam, Anda dapat merasa lebih baik dan tenang di antara kegiatan yang penuh selama seharian,” ujar Tahmincioglu seperti dilansir Parents.com.

Selain itu, penting juga luangkan waktu bersama pasangan. Anda bisa meluangkan waktu makan bersama setiap akhir pekan atau misalnya setelah anak tidur.

Nah, coba lakukan semua aktivitas tersebut dengan teratur agar kelelahan berkurang, dan Anda pun terhindar dari stres. Jangan lupa pula, terus memulai hari dengan mengutamakan sarapan, lalu makan teratur supaya tetap bertenaga di tengah kehidupan rumah tangga dan karier Anda.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com