Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesulitan Tidur di Malam Menjelang Lari? Minumlah Susu Hangat

Kompas.com - 24/11/2017, 22:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain memerlukan asupan nutrisi, olahraga berlari juga perlu dilengkapi dengan istirahat yang cukup.

Istirahat dengan waktu tidur 6-8 jam sangat dibutuhkan bagi para pelari. Bahkan, untuk atlet profesional butuh 9-10 jam tidur, di malam sebelum berlari.

"Kalau kurang dari empat jam, maka dipastikan tidak boleh berlari."

Demikian dikatakan dr Hario Tilarso SpKO kepada Kompas Lifestyle di sela acara coaching clinic Pertamina Eco Run, di Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Larangan ini tegas, lantaran badan belum pulih sempurna, jika hanya beristirahat kurang dari empat jam.

Menurut dia, tidur adalah sebuah keharusan bagi para pelari, demi mengembalikan energi serta meregenerasi sel. Bila memaksakan berlari tanpa tidur yang cukup, maka akan ada risiko yang menanti.

"Pengambilan oksigen kurang, denyut jantung kurang, metabolisme kurang baik, sehingga bisa menyebabkan suhu badan naik, dan bisa pingsan," ujar Hario.

Kendati demikian, Hario tak menampik ada sebagian pelari kesulitan tidur menjelang perlombaan.

Mereka yang tidak bisa tidur mengalami penyebab yang beragam, salah satunya karena gugup.

Jika memang gugup yang menjadi sumber persoalan, Hario menyarankan agar orang tersebut mengonsumsi makanan tertentu yang menenangkan.

Namun, dia tetap tak menganjurkan mengonsumsi obat lebih dulu, sebelum makanan.

"Paling mudah adalah susu hangat sebelum tidur," kata Hario.

Dari susu biasanya akan keluar zat triptofan yang memperbaiki hormon untuk tidur, melatonin. Hormon itu biasa keluar pukul 21.00.

Cara lain adalah dengan menabung waktu tidur. Beberapa hari sebelum hari perlombaan, perlu memperbanyak tidur.

"Saat kita tidak bisa tidur, maka kita sudah punya tabungan cukup, sehingga tidak terbebani dengan tidak tidur," ujar Hario.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com