Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2017, 06:04 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Di era teknologi kini, bukan pemandangan aneh melihat anak-anak bermain dengan gawai yang hampir seukuran dengan mereka.

Meskipun banyak dikritisi oleh para pemerhati anak dan remaja, masih terdapat ratusan aplikasi yang bisa diunduh untuk anak di bawah usia lima tahun.

Hal ini membuktikan banyak orangtua dan pengembang tidak memikirkan bahaya tersebut.

Gawai dianggap sebagai sebuah hiburan cepat dan mudah. Oleh karena itu, para orangtua dengan mudah pula memberikan gawai pada anak mereka.

Baca juga : Menyusui sambil Pegang Gawai, Putri Titian Ditegur Dokter

Namun paparan anak-anak terhadap gawai, termasuk video game, televisi, komputer, dan tablet, pada gilirannya menjadi penyebab meningkatnya tren kecanduan terhadap gawai (addiction to screens).

Para orangtua mungkin ada yang bertanya, “berapa lama waktu aman anak bermain gawai?”—ternyata pertanyaan itu salah.

Sebuah hasil riset terbaru dipublikasikan di jurnal Psychology of Popular Media Culture.

Disebutkan, bagaimana anak menggunakan gawai,-bukan berapa lama mereka bermain gawai, adalah prediktor terkuat masalah emosional atau sosial yang berhubungan dengan kecanduan gawai.

Sebenarnya, bukan masalah bila anak-anak menghabiskan waktu 1-5 jam dengan gawai—meskipun tidak direkomendasikan hingga lima jam.

Baca juga : Berapa Lama Waktu Ideal Anak Main Gawai?

Studi terbaru itu memperlihatkan, terdapat hal penting lain daripada berapa jam anak dengan gawai.

Hal paling penting adalah apakah penggunaan gawai menyebabkan masalah di aspek kehidupan lain, seperti hidup atau menjadi aktivitas yang obsesif.

Jadi bagaimana sebenarnya anak disebut mulai kecanduan dengan gawai?

Coba perhatikan tanda-tanda ini— jika waktu bermain gawai mengganggu aktivitas sehari-hari, lalu menyebabkan pertengkaran anak atau keluarga, serta enjadi satu-satunya aktivitas yang menyenangkan bagi anak.

Jika anak mulai memperlihatkan tanda-tanda tersebut, mungkin saatnya untuk bertindak.

Sebab kecanduan gawai berhubungan dengan masalah sosial, tingkah laku dan emosi.

Namun kabar baiknya, selama anak tidak memperlihatkan tanda kecanduan gawai, maka tak masalah anak-anak tetap terhibur dengan bermain gawai.

Baca juga : Meisya Siregar Lebih Senang jika Anaknya Tak Bermain Gawai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com