Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2017, 15:21 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musik Natal memang terasa syahdu di telinga. Terlebih saat diperdengarkan dalam suasana Natal seperti saat-saat ini.

Lihatlah di mal-mal dan pusat-pusat perbelanjaan, selain ornamen Natal, lagu-lagu Natal pun diputar tanpa henti.

 

Namun ternyata, terlalu banyak mendengarkan musik Natal yang "itu-itu saja", bisa mendatangkan dampak negatif bagi kesehatan mental.

Linda Blair, seorang psikolog klinis mengungkapkan hasil pengamatannya itu seperti dilansir CBS News.

Blair menyebut, terlalu banyak mendengarkan musik Natal dapat memicu perasaaan stres.

Baca juga : 5 Cara Membungkus Kado Natal agar Terlihat Menarik

Stres itu terkait rangsangan untuk memikirkan belanja, liburan, atau rencana pesta, serta berbagai ingatan akan semua hal yang harus dilakukan terkait Natal.

Terkait dengan penilaian ini, ada sebuah survei di Amerika Serikat yang menemukan fakta bahwa orang AS rata-rata menghabiskan dana 700 dollar AS, atau sekitar Rp 9,5 juta untuk membeli hadiah Natal.

Selain soal belanja kado ini, lagu Natal juga ternyata memicu munculnya berbagai kenangan.

Apalagi, jika yang muncul adalah kenangan buruk. Ini pasti akan mengakibatkan perasaan tertekan dan emosi negatif lainnya.

Nah, menurut Blair dalam konteks ini, para pembeli yang berada di pusat perbelanjaan mungkin tak akan menghadapi masalah, sebab mereka hanya sesaat berada di toko.

"Perhatian utama adalah bagi para pekerja di toko yang 'terjebak' dengan lagu Natal yang itu-itu saja."

"Saya merekomendasikan karyawan berbicara kepada manajer mereka, karena ketika musik sangat keras dan daftar putar lagunya sedikit, karyawan itu dikhawatirkan menjadi rentan jengkel."

"Kita berbicara dalam konteks emosi, di bagian otak amigdala," ucap Blair.

Baca juga : Tradisi Keluarga Kerajaan Inggris Saat Liburan Natal

Amigdala berasal dari bahasa Latin amygdalae yakni  sekelompok saraf yang berbentuk kacang almon.

Amigdala dipercaya merupakan bagian otak yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi.

Apa jalan keluarnya? Blair menyebut, membuat daftar lagu yang lebih panjang dan beragam mungkin bisa mengatasi masalah ini.

Jadi, apakah Kamu sudah menyiapkan lagu-lagu Natal yang beragam untuk menambah kebahagiaan Natal tahun ini?

Pastikan daftar lagu-lagu itu bervariasi, sehingga mendengarkan musik Natal tidak akan mempengaruhi emosimu.

Baca juga : Mulai dari Pernak-pernik hingga Pohon Natal, Semua Ada di Pasar Asemka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com