Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2017, 08:39 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Jarak kehamilan yang terlalu dekat merupakan salah satu risiko kematian ibu di Indonesia. Idealnya, untuk mempunyai anak lagi seorang ibu perlu waktu 4-5 tahun.

Menurut Direktur Kesehatan Keluarga Kementrian Kesehatan RI, dr.Eni Gustina MPH, proses pemulihan tubuh ibu agar siap hamil lagi butuh waktu sekitar 4 tahun.

"Jarak antar kehamilan penting untuk diatur. Dengan jarak antar kehamilan yang ideal, ibu mempunyai waktu yang cukup untuk memulihkan kesehatannya setelah hamil dan melahirkan," kata Eni dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Dengan ibu tidak terburu-buru hamil lagi, bayi juga memiliki kesempatan yang cukup untuk mendapatkan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama, menyusui hingga 2 tahun, serta untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. Hal ini tentu akan meningkatkan kesehatan keluarga, serta menurunkan risiko kematian ibu dan anak.

Kementrian Kesehatan dan DKT Indonesia bekerja sama meluncurkan kampanye "Melahirkan Kebahagiaan" dalam rangka menyambut Hari Ibu 22 Desember tahun ini.

Inti dari kampanye tersebut adalah menekankan kembali pentingnya memasang kontrasepsi setelah persalinan sebagai salah satu upaya menekan angka kematian ibu dan bayi.

Eni mengatakan, kontrasepsi pascapersalinan yang bisa dipilih untuk menjaga jarak kehamilan adalah KB jangka panjang, seperti IUD (spiral) dan implan.

"Dulu biasanya ibu mulai ber-KB menunggu masa nifas selesai 6 minggu setelah melahirkan. Namun saat ini dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pilihan metode KB pasca persalinan sangat bervariasi dan dapat digunakan segera setelah melahirkan,” kata Eni.

Ia mencontohkan, pemasangan IUD sat ini sudah dapat dipasang dalam waktu 10 menit setelah plasenta lahir hingga 48 jam setelah melahirkan.

Pilihan-pilihan metode kontrasepsi lain juga dapat digunakan sebelum masa nifas berakhir, termasuk pilihan-pilihan metode yang tidak mengganggu produksi ASI.

"Makin cepat seorang ibu ber-KB setelah melahirkan, semakin baik” jelas Eni.

Sementara itu, untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam KB Pasca Persalinan, DKT Indonesia menghadirkan video “Melahirkan Kebahagiaan”, yang menceritakan bahwa di setiap kelahiran, ada ibu yang juga dilahirkan. Sehingga penting untuk mengawali kelahiran dengan perencanaan keluarga secara matang.

Perencanaan keluarga dimulai dari berkonsultasi dan mengikuti KB pasca persalinan melalui dokter ataupun bidan pada pelayanan kontrasepsi di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Rumah Sakit dan Bidan atau Dokter praktik swasta.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com