Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2018, 22:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman memang sudah masuk era digital, namun karya komik masih memiliki tempat di hati masyarakat. Bentuknya kini tak melulu cetak fisik tapi sudah banyak tersebar dalam bentuk digital.

Hal ini lah yang membuat karya komik kini merambah ke banyak profesi.

Editor in Chief Marvel Comics CB Cebulski dalam acara Marvel Creative Day Out, mengatakan pihaknya membuka pintu seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin bergabung dengan Marvel. Tak terbatas pada satu atau dua profesi.

"Kalau kalian desainer, musisi, programer, beda-beda interest, kalian tetap bisa berkontribusi ke Studio Marvel. Baik itu untuk komik, games, film," ujar Cebulski, Jumat (12/1/2018) di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Cebulski menceritakan kisah perjalanan Marvel dan proses pembuatan karakter-karakternya. Marvel tak tiba-tiba besar melainkan mulai dari komik hingga kisah karakter-karakternya yang diangkat ke layar lebar. Bahkan menjadi blockbuster.

"Suatu hari siapa tahu kalian bisa jadi bagian dari Marvel atau membawa inspirasi buat kalian untuk jadi pembuat komik," kata dia.

Cebulski menyampaikan sedikit tips bagi para calon komikus di Indonesia. Menurutnya, salah satu hal yang terpenting adalah membuat suatu hal unik.

Ia mencontohkan karakter-karakter komik Marvel. Terlepas dari figurnya sebagai superhero, kehidupan keseharian mereka sangat dekat dengan masyarakat tertentu.

"Setiap orang bisa berkaitan dengan karakter yang ada. Tokoh awalnya. Jangan dulu membayangkan dia nantinya bertarung melawan musuh dan lainnya," tuturnya.

Ilustrator Marvel Comics asal Indonesia, Miralti Firmansyah, menunjukkan sketsa karakter superhero yang terinspirasi dari sosok Syahrini dalam acara Marvel Creative Day Out di Universitas Binus, Jakarta Barat, Jumat (12/1/2018).  KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG Ilustrator Marvel Comics asal Indonesia, Miralti Firmansyah, menunjukkan sketsa karakter superhero yang terinspirasi dari sosok Syahrini dalam acara Marvel Creative Day Out di Universitas Binus, Jakarta Barat, Jumat (12/1/2018).
Ada pula kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh komikus, yakni imitasi. Cebulski menambahkan, dalam menciptakan komik, wajar bagi komikus untuk melihat-lihat karya orang.

Namun, bukan berarti menirukan. Inspirasi bisa didapatkan dari banyak tempat lainnya, misalnya karya fotografi, buku, patung, dan realita kehidupan.

"Tidak apa-apa melihat karya orang. Tapi kita tetap harus membangun karakter komik kita sendiri," kata Cebulski.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com