Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2018, 08:19 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber whatparis

KOMPAS.com - Inilah saat-saat yang paling ditunggu oleh para pecinta mode dunia. Apalagi kalau bukan pekan mode di Paris. Yah, acara yang mepresentasikan karya berbagai desainer ini digelar tiap 6 bulan sekali.

Ratusan editor mode, asisten, stylist, model dan kumpulan penikmat mode akan memadati ibu kota Perancis untuk melihat apa yang bakal populer di tahun depan.

Dari 4 kota mode di dunia, Paris mendapat kehormatan sebagai tuan rumah acara penutup festival mode Internasional yang berlangsung di "The Big 4" atau 4 besar kota mode dunia (London, New York, Milan dan Paris).

Bersamaan dengan pekan mode yang digelar di New York, London, dan Milan, Paris Fashion Week adalah acara puncak dari pameran karya desainer handal.

Nama resmi dalam bahasa Prancis untuk pamera busana ini adalah Semaine des Createurs du Mode. Sesuai dengan namanya yang begitu prestisius, pekan mode tahun ini akan digelar di Carrousel du Louvre, sebuah pusat perbelanjaan mewah di Paris.

Biasanya, acara ini akan diwarnai oleh 100 pertunjukan busana yang digelar di sepanjang kota dan diikuti oleh berbagai desainer, baik amatir maupun kelas atas.

Rumah mode ternama seperti Chanel, Christian Dior, Givenchy dan masih banyak lainnya juga turut memeriahkan acara ini. Tujuan acara ini adalah untuk menunjukan industri fashion yang sedang populer pada musim ini dan tren yang akan muncul kedepan.

Paris Fashion Week terbagi dalam 3 kategori, yaitu Men's Fashion yang akan memamerkan koleksi fashion untuk pria, Haute Couture, dan yang terakhir adalah Prêt-à-Porter.

Istilah Haute Couture ini sangat dilindungi di Perancis sehingga hanya rumah mode yang memenuhi kriteria tinggi dengan seleksi ketatlah yang mengklaim dirinya memiliki koleksi Haute Couture  atau koleksi adibusana.

Sementara Prêt-à-Porter atau pakaian dengan ukuran standard dan siap pakai ini merupakan pameran rumah mode paling modern selama Paris Fashion Week.

Keanekaragaman budaya di Paris selalu menjadi sorotan publik. Banyak desainer dari seluruh dunia - contohnya Elie Saab dari Lebanon dan Issey Miyake dari Jepang memilih Paris sebagai rumah pertunjukan mereka.

Aksen etnik juga selalu muncul dalam busana yang dipamerkan, seperti pakaian dari bulu ala Rusia yang ditampilkan dalam Impasse de la Defense atau sabuk anyaman gaya Yunani dan motif cerah dari Afrika yang mendominasi The Louvre.

Sejak didirikan pada tahun 1973 Paris Fashion Week telah menjadi rujukan pecinta mode dan menjadi ajang bagus untuk promosi bagi desainer atau rumah mode.

Paris menjadi salah satu kota metropolitan di dunia mode dan kerap menjadi lokasi yang pas untuk sebuah pesta yang mewah.

Bagaimaan asal-usul Paris Fashion Week?

Halaman:
Sumber whatparis
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com