Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2018, 17:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Sebagian besar pria pasti pernah memiliki jerawat. Tapi, bagaimana jika jerawat yang muncul lebih dari satu, keras, dan tak sembuh-sembuh.

Nah, kalau jerawat lebih dari satu dan terlihat parah—seperti kemerahan dan berukuran besar—biasanya disebut dengan jerawat batu.

Orang yang memiliki jerawat semacam ini biasanya mengalami rasa nyeri atau sakit, karena sifatnya yang menimbulkan radang.

Perlu Kamu ketahui, jerawat batu muncul saat minyak, sel kulit atau bakteri menyumbat folikel rambut, dan kemudian sistem kekebalan tubuh segera masuk untuk membersihkan. Menurut ahli dermatologi Valerie Goldburt. Bahkan, bakteri tersebut juga dapat menyebabkan infeksi.

Menurut ahli demartologi Judith Hellman, jerawat batu sangat umum terjadi pada pria karena testosteron yang memacu pertumbuhannya.

Bila tak ditangani dengan baik, jerawat batu dapat meninggalkan bekas luka permanen.

Baca juga : Ada Jerawat di ?Danger Triangle?? Jangan Dipecahkan

Obat dengan kandungan peroksida benzoil dan krim asam salisilat yang sering digunakan untuk mengobati jerawat biasa umumnya tidak ampuh mengatasi jerawat batu.

Karena itu, Kamu disarankan untuk segera konsultasi ke dokter kulit. Setelah itu, kemungkinan besar doker kulit akan memberikan resep berupa antibiotik.

Masalahnya, pada beberapa orang, jerawat batu kadang muncul kembali sesaat konsumsi antibiotik berhenti.

Baca juga : Cermati, 7 Kebiasaan yang Tak Disadari Jadi Pemicu Jerawat

Jika demikian—jerawat tidak sembuh setelah beberapa bulan—Kamu pasti akan mencari perawatan lain yang lebih ampuh seperti  Accutane (Isotretinoin), yang merupakan turunan vitamin A. 

Obat ini langsung mengatasi empat faktor penyebab jerawat batu: produksi minyak berlebih, bakteri berlebih penyebab jerawat, pori-pori yang tersumbat, dan pembengkakan, menurut American Academy of Dermatology (AAD).

Memang, menurut AAD, sekitar 85 persen orang mengklaim kulit mereka bersih setelah menggunakannya selama empat sampai lima bulan.

Kendati demikian, obat itu juga memiliki efek samping, seperti depresi, sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, bibir pecah-pecah, dan kesulitan melihat saat gelap.

Bahkan, obat ini juga disebut bisa menyebabkan cacat lahir yang parah pada wanita.

Jika Kamu tidak ingin mencoba obat sejenis ini, menurut Hellman, dokter akan memberikan resep perawatan laser atau Fractora, perangkat microneedling yang bekerja seperti laser.

Untuk membantu proses ini, Hellman merekomendasikan sabun cuci muka yang mengandung asam salisilat. 

Sedangkan Murad menyarankan agar menggunakan krim asam glikolat. Dan satu lagi, jangan pernah pecahkan jerawat dengan cara dipencet, karena akan semakin memperparah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com