Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerawatan Jadi Alasan Utama Pasien ke Klinik Kulit

Kompas.com - 31/01/2018, 17:13 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Jerawat dianggap sebagai musuh utama kulit yang bisa mengganggu penampilan. Tak heran jika kebanyakan pasien yang datang ke klinik perawatan kulit adalah mereka yang mencari solusi untuk mengatasi jerawatnya.

Menurut dr.Steffy Aditya, Clinical Director NMW Skincare Kalimalang Bekasi, sekitar 70 persen pasien yang datang memiliki permasalahan jerawat.

"Ada yang jerawatnya meradang, ada juga yang ingin menghilangkan bekas jerawat," ujarnya dalam acara konferensi pers ulang tahun NMW Skincare Kalimalang yang ke-4 di Bekasi, Rabu (31/1).

Ia menambahkan, pasien NMW Skincare kebanyakan berusia 15-50 tahun. "Sekitar 30 persen pasien datang untuk terapi estetika, misalnya ingin wajahnya tampak kinclong," imbuh Steffy.

Meski saat ini tersedia berbagai terapi kulit menggunakan alat yang canggih, namun menurut dr. Nataliani Mawardi dipl CIBTAC, pemilik sekaligus Head Aesthetic Doctor NMW Skin Care, pasien dengan masalah jerawat akan direkomendasikan untuk menggunakan krim topikal terlebih dulu.

"Setiap pasien baru akan dinilai derajat masalahnya. Jadi, tidak bisa instan ingin pakai terapi macam-macam. Pemakaian krim jerawat akan dievaluasi setelah beberapa minggu. Kalau tidak berhasil baru diberi pilihan terapi," kata Nataliani.

Menurut dia, segmen klinik NMW Skincare adalah kelas menengah, karena itu setiap terapi yang dilakukan untuk pasien harus dinilai apakah rasional dan menguntungkan pasien.

"Kalau ingin hasil permanen memang harus step by step, perawatannya harus sesuai dengan indikasi yang benar," kata Nataliani.

Keberhasilan pengobatan masalah jerawat, kata Steffi, membutuhkan kerjasama dokter dan pasien. "Kalau pasien tidak disiplin susah. Karena itu kami sebagai dokter harus mengedukasi pasien agar tidak ingin hasil instan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com