Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 05/09/2022, 14:09 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Alodokter

KOMPAS.com - Nama penyakit ini tentu familiar di telinga kita. Banyak orang berumur yang mengeluhkan gejala akibat penyakit ini.

Ya, rematik asam urat adalah sejenis penyakit arthritis yang terjadi bila kita memiliki terlalu banyak asam urat dalam darah.

Kadar asam urat itu membentuk kristal yang tajam di satu atau lebih sendi, hingga menimbulkan rasa sakit. 

Pada dasarnya, kita dapat meminimalisasi risiko penyakit rematik asam urat, di antaranya dengan menghindari makanan yang mengandung kadar purin tinggi.

Makanan berkadar purin tinggi antara lain, daging merah, jeroan, ikan berminyak, dan makanan laut.

Lalu, kita pun harus menghindari minuman manis yang kaya akan kandungan gula dan juga makanan ringan.

Selain itu, kita perlu menjaga berat badan yang sehat, ikuti diet yang seimbang; berolahraga secara teratur, serta mencoba aktivitas yang tidak terlalu mengganggu persendian.

Baca juga: Diet untuk Hipertensi Bisa Perbaiki Kadar Asam Urat

Aktivitas yang tak terlalu berisiko terhadap persendian salah satunya adalah berenang.

Oh iya, jangan lupa untuk memperbanyak minum air putih demi mengurangi risiko pembentukan kristal asam urat di sendi.

Kemudian, kurangi juga konsumsi minuman beralkohol.

Pengaturan pola makan ini bukanlah sarana pengobatan, tapi dapat membantu mengurangi gejala.

Purin dan Rematik Asam Urat

Rematik asam urat menyebabkan pembengkakan dan rasa nyeri pada sendi, terutama pada jempol kaki.

Peradangan sendi ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat, yaitu limbah alami tubuh.

Baca juga: 5 Fakta Sawi Putih untuk Asam Urat, Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebih

Asam urat tercipta saat tubuh memecah bahan kimia yang dikenal dengan purin. Purin diproduksi secara alami di dalam tubuh dan juga ditemukan pada makanan tertentu.

Jika ginjal  tidak menyaring cukup asam urat, atau tubuh memproduksi asam urat terlampau tinggi, hal itu dapat berubah menjadi kristal.

Jika kristal tersebut masuk ke ruang antara persendian, maka dapat menyebabkan peradangan yang menyakitkan, kemerahan, dan bengkak.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Alodokter



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com