Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Selalu Gagal? "Salahkan" 4 Bahan Makanan Ini

Kompas.com - 09/02/2018, 22:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Meetdoctor

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan memang membutuhkan usaha yang seringkali membuat frustasi. 

Kita mungkin sudah ‘menyingkirkan’ makanan-makanan berat yang potensial membuat berat badan sulit turun, nasi putih misalnya.

Tapi, kita kemungkinan lengah untuk menyingkirkan makanan yang menjadi penghambat dalam kesuksesan diet

Berikut ini adalah empat jenis bahan makanan yang bisa menggagalkan diet dengan cepat, dan apa yang harus dimakan sebagai penggantinya.

Baca juga: Mau Kurangi Berat Badan Tanpa Diet? Ini Tipsnya...

Makanan yang mengandung pengemulsi

Emulsifier banyak digunakan pada makanan olahan, seperti es krim, mayones, margarin, cokelat, produk roti, dan sosisi.

Emulsifier merupakan bahan kimia yang membantu menyatukan bahan yang tidak dapat dicampur dengan baik (misalnya minyak dan air).

Pengemulsi juga membuat makanan terlihat menarik dan tahan lama.

Penelitian yang dilakukan kepada tikus menunjukkan, bila dimasukkan ke dalam tubuh, zat pengemulsi dapat mengubah bakteri usus, memicu peradangan, dan meningkatkan risiko obesitas, serta penyakit jantung.

Pengemulsi umum meliputi: lesitin, mono dan di-gliserida, ester poligliserol, ester sorbitan, ester PG, dan ester gula.

Gantilah makanan yang mengandung pengemulsi dengan makanan yang belum mengalami proses, seperti buah dan sayuran segar, telur, kacang polong, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Baca juga: Masih Langsing di Usia 47 Tahun, Apa Metode Diet Melania Trump?

Makanan dengan MSG

Monosodium glutamat (MSG) adalah penambah rasa yang sangat adiktif yang biasa digunakan dalam makanan cepat saji, mie instan, daging olahan, dan banyak makanan lainnya.

Sebuah studi di China menunjukkan, mengonsumsi makanan yang ber-MSG secara teratur dapat meningkatkan berat badan, serta memicu banyak masalah kesehatan lainnya.

Pada penelitian tersebut, responden yang menggunakan MSG paling banyak dalam masakan mereka, hampir lebih dari tiga kali lipat berisiko mengalami  kelebihan berat badan, daripada mereka yang tidak memakainya. 

Halaman:
Sumber Meetdoctor
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com